Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah kembali ditutup menguat pada perdagangan Rabu (23/7/2025) ke level Rp16.303 per dolar AS. Rupiah ditutup menguat bersama mata uang Asia lainnya.
Berdasarkan Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 16,5 poin atau 0,10% ke Rp16.303 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS juga menguat 0,03% ke 97,42.
Beberapa mata uang Asia lainnya ditutup bervariasi. Yen Jepang melemah 0,08%, dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura menguat 0,01%, dolar Taiwan menguat 0,41%, dan won Korea Selatan menguat 0,19%.
Lalu peso Filipina menguat 0,27%, yuan China naik 0,08%, ringgit Malaysia menguat 0,13%, dan baht Thailand menguat 0,06%.
Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan sentimen global datang dari Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan pada hari Selasa bahwa Washington dan Tokyo telah mencapai kesepakatan perdagangan, termasuk tarif 15% untuk semua barang impor Jepang, turun dari usulan sebelumnya sebesar 25%.
AS mengamankan investasi dari Jepang senilai $550 miliar. Perjanjian ini membuka pasar Jepang untuk ekspor AS, termasuk otomotif, produk pertanian, dan produk energi.
Sementara itu, perundingan dagang antara Uni Eropa dan AS tampaknya terhenti, menyusul potensi penerapan tarif 30% oleh Gedung Putih atas barang-barang Uni Eropa. Di sisi lain, Uni Eropa sedang mempersiapkan paket pembalasan jika kesepakatan tidak tercapai sebelum batas waktu 1 Agustus.
Selain itu, kekhawatiran baru tentang independensi The Fed menambah keresahan pasar.
Dari dalam negeri, hasil survei perbankan Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan penyaluran kredit baru pada kuartal II/2025 lebih lambat secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan kuartal II/2024.
Akan tetapi, diperkirakan masih akan lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru kuartal II/2025 sebesar 85,22%, lebih rendah dari SBT 89,11% pada kuartal II/2024.
Sementara itu, pertumbuhan kredit per Juni 2025 naik 7,6% secara tahunan (yoy) menjadi Rp7.956,4 triliun. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pertumbuhan kredit Juni melambat 50 basis poin (bps).
Kredit modal kerja naik 4,3% yoy, kredit investasi 12,2% yoy, dan kredit konsumsi 8,6% yoy. Pertumbuhan seluruh segmen tersebut melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah akan ditutup menguat pada rentang Rp16.250-Rp16.300.