Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (22/7/2025). Koreksi pada penutupan perdagangan hari ini sekaligus mengakhiri reli IHSG selama 11 hari perdagangan berturut-turut.
Adapun berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG telah menunjukkan penguatan sejak perdagangan Senin (7/7/2025), yang ditutup di level 6.900,93. Penguatan IHSG berlanjut hingga meninggalkan level 6.000 pada Kamis (10/7/2025).
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG melaju di jalur 7.344,74–7.457,38. Saat pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat. Namun, IHSG harus terparkir melemah di level 7.344,74 pada penutupan perdagangan.
Senior Market Chartists Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menerangkan, koreksi IHSG pada perdagangan hari ini lebih disebabkan oleh aksi ambil untung atau profit taking yang dilakukan para investor.
Aksi profit taking itu terjadi lantaran ketegangan geopolitik antara AS dengan negara Uni Eropa tengah berlangsung, mengenai putusan tarif yang diberikan AS kepada Eropa.
“Dari domestik, minimnya data ekonomi domestik yang memberikan high positive market impact,” katanya.
Di satu sisi, Analis MNC Sekuritas Cabang Pantai Indah Kapuk Hijjah Marhama menerangkan koreksi IHSG pada hari ini masih dalam batas wajar. Menurutnya, tidak ada sentimen baik dari dalam maupun luar negeri yang membuat investor meninggalkan pasar saham.
IHSG dinilai masih dalam tren bullish. Bahkan, sejumlah peluang seperti menguatnya rupiah hingga turunnya suku bunga BI dinilai bakal menjadi sentimen ke depannya.
“Indikasinya koreksi sehat, tren masih bullish, tetapi besok IHSG masih ada peluang koreksi. IHSG besok akan menguji level 7.298–7.310 sebagai level support,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (22/7/2025).
Bahkan, Marhama menilai bahwa IHSG mempunyai peluang penguatan hingga level 7.700 pada pekan depan hingga Agustus.
"Sampai sekarang belum ada masalah baru atau katalis negatif lainnya. Rupiah masih solid dan turunnya suku bunga dalam dan luar negeri. Peluang IHSG masih lanjut ke 7.500–7.700 minggu depan sampai Agustus," katanya.
Adapun sebelumnya, Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan menjelaskan secara teknikal, IHSG berpeluang untuk melanjutkan kenaikan ke resistance berikutnya pada level 7.500.
“Adapun koreksi hari ini harusnya efek profit taking saja, belum ada katalis negatif baru di pasar,” kata Ekky, Selasa (22/7/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.