Prospek Saham ENRG
Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan dalam risetnya menjelaskan bahwa geliat pengembangan blok migas, termasuk penemuan kandungan migas di Blok Bentu akan mendongkrak kinerja fundamental ENRG.
"Penemuan kandungan minyak baru ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sekitar 1.500 hingga 2.500 barel minyak per hari, yang merupakan peningkatan sekitar 5% terhadap produksi ENRG saat ini," tulis Andreas dalam risetnya.
Sucor Sekuritas pun memproyeksikan produksi ENRG tumbuh sebesar 12% dan 10% hingga mencapai 46,8 dan 51,7 juta barel minyak ekuivalen per hari pada 2025-2026.
Kemudian, Sucor Sekuritas merekomendasikan beli untuk ENRG dengan target harga hingga level Rp720 per lembar.
Senior Analyst Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai ENRG mencatatkan peningkatan kinerja penjualan didukung oleh keberhasilan pertumbuhan produksi minyak dan harga jual migas.
"Peningkatan produksi didorong oleh produksi minyak yang lebih tinggi dari aset Siak dan Kampar yang diakuisisi sebelumnya," tulis Sukarno dalam risetnya.
ENRG juga diproyeksikan mendapatkan potensi pertumbuhan produksi pada 2025, seiring dengan peningkatan kontribusi dari KKS Sengkang, Sulawesi Selatan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Kiwoom Sekuritas memproyeksikan laba bersih ENRG mampu tumbuh sebesar 21% yoy pada keseluruhan 2025. Faktor peningkatan kinerja didorong juga oleh akuisisi beberapa aset yang telah mulai beroperasi dan berproduksi.
Meskipun, Kiwoom Sekuritas menilai terdapat tantangan yang dihadapi ENRG di antaranya transisi energi, ketidakpastian regulasi, fluktuasi harga komoditas, persaingan dan kemajuan teknologi.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis terbaru menunjukan bahwa sebanyak dua sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk ENRG. Target harga saham ENRG sendiri berada di level Rp460 per lembar dalam 12 bulan ke depan.