Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Sabana Prawirawidjaja, Ultrajaya (ULTJ) Rancang Buyback Saham Rp1,67 Triliun

Hingga akhir 2024, ULTJ tercatat memiliki kas dan setara kas sebesar Rp2,43 triliun dan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp6,64 triliun.
Pengunjung melihat produk di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (1/8/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung melihat produk di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (1/8/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik konglomerat Sabana Prawirawidjaja, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) merancang aksi pembelian kembali saham atau buyback saham dengan alokasi dana maksimal Rp1,67 triliun. 

Aksi korporasi itu sejalan relaksasi buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diterapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. 

Ketentuan tentang buyback tanpa RUPS tertuang dalam POJK Nomor 29 Tahun 2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan Oleh Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK Nomor 13 Tahun 2023 tentang Kebijakan dalam Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal pada Kondisi Pasar yang Berflutuasi secara Signifikan.

Ditambah lagi, Surat OJK Nomor S-17/D.4/2025 tanggal 18 Maret 2025 perihal Kebijakan Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan.

Buyback direncanakan sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah modal disetor dengan biaya sebesar Rp1,67 triliun,” tulis manajemen Ultrajaya dalam keterbukaan informasi, Jumat (21/3/2025). 

Ultrajaya menjelaskan dana untuk melaksanakan buyback saham berasal dari kas internal perseroan, termasuk biaya pembelian kembali saham, komisi pedagang perantara serta biaya lain berkaitan dengan buyback

Hingga akhir 2024, ULTJ tercatat memiliki kas dan setara kas sebesar Rp2,43 triliun. Perseroan juga membukukan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp6,64 triliun. 

Manajemen Ultrajaya menilai pelaksanaan buyback merupakan salah satu bentuk usaha perseroan untuk mendukung stabilitas pasar modal, meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham perseroan. Hal itu diharapkan memberikan fleksibilitas yang besar kepada ULTJ dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien. 

“Perseroan berupaya untuk memiliki fleksibilitas yang memungkinkan perseroan menjaga stabilitas harga saham agar lebih mencerminkan nilai atau kinerja perseroan.”

Selain itu, manajemen ULTJ menegaskan bahwa langkah buyback saham diambil sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan antara kondisi pasar dan fundamental perseroan, serta menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dalam usaha Perseroan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Buyback ULTJ rencananya berlangsung pada 24 Maret 2025 hingga 23 Juni 2025. 

Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasury untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun sesuai dengan aturan POJK 29/2023. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper