Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten Hermanto Tanoko PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) melesat setelah pengumuman hasil evaluasi indeks MSCI.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada Rabu (12/2/2025) hingga pukul 09.45 WIB, saham CLEO menguat 75 poin atau 5,15% ke level Rp1.530. Saham CLEO sempat bermanuver di kisaran Rp1.150 hingga Rp1.755 per saham.
Pergerakan saham emiten produsen air minum dalam kemasan (AMDK) itu terpantik oleh pengumuman MSCI tentang rebalancing indeks acuan periode Februari 2025.
Seperti diberitakan Bisnis, MSCI mengumumkan hasil evaluasi indeks yang berlaku efektif pada 3 Maret 2025–2 Juni 2025. Dalam MSCI Indonesia Small Cap, empat saham keluar yaitu PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR), PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).
Sementara itu, tiga saham yang masuk MSCI Indonesia Small Cap ialah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), dan PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO). Adapun, INKP dan MDKA turun kelas dari sebelumnya masuk dalam indeks MSCI Global Standard.
Di sisi kinerja perusahaan, CLEO memiliki 31 pabrik yang sudah beroperasi dengan lokasi tersebar di berbagai wilayah di Tanah Air hingga akhir kuartal III/2024. Lokasi pabrik yang terpencar di berbagai daerah tersebut merupakan bagian dari strategi perseroan untuk mendekatkan lokasi produksi ke tempat konsumen.
Selain pabrik yang tersebar di berbagai wilayah, CLEO juga memiliki dukungan dari sekitar 380 jaringan distribusi internal, serta sekitar 7.000 partner distribusi.
Untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan pendapatan, sampai dengan September 2024, CLEO telah merealisasikan dana belanja modal sebesar Rp514 miliar.
Direktur Utama CLEO Melisa Patricia mengatakan perseroan membidik pertumbuhan dobel digit pada 2024 berdasarkan pada tren kinerja yang bergerak positif setiap tahunnya.
“Kami menargetkan untuk bisa menutup 2024 dengan peningkatan penjualan dobel digit, artinya CLEO akan kembali mencetak rekor baru peningkatan kinerja dari tahun lalu,” kata Melisa lewat siaran pers, Kamis (12/12/2024).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.