Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Cuan Emiten Tanoko AVIA, CLEO, MERI kala Crazy Rich Surabaya Semarakkan Aksi IPO

Emiten Hermanto Tanoko CLEO, AVIA, dan DEPO alami penurunan laba bersih di semester I/2025 akibat daya beli lemah, sementara RISE mencatat kenaikan signifikan.
Presiden Komisaris PT Avia Avian Hermanto Tanoko./Instagram
Presiden Komisaris PT Avia Avian Hermanto Tanoko./Instagram
Ringkasan Berita
  • Kinerja emiten Hermanto Tanoko seperti CLEO, AVIA, DEPO, dan ZONE mengalami penurunan laba bersih pada semester I/2025 akibat melemahnya daya beli masyarakat, meskipun pendapatan mereka meningkat.
  • Emiten RISE mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan, berbeda dengan emiten lainnya, berkat peningkatan penjualan di segmen real estate.
  • Hermanto Tanoko berhasil membawa PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) melantai di Bursa Efek Indonesia dan berencana mengantarkan perusahaan sektor kimia untuk IPO dalam satu hingga dua tahun mendatang.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Daya beli masyarakat yang lemah pada semester I/2025 membuat kinerja sejumlah emiten milik konglomerat Hermanto Tanoko lesu. Namun, emiten crazy rich asal Surabaya itu tetap mampu mencatat kenaikan top line.

Pengamat Pasar Modal BNI Sekuritas Reydi Octa menerangkan, lesunya kinerja sejumlah emiten Hermanto Tanoko disebabkan oleh tren melemahnya daya beli masyarakat. Pasalnya, baik CLEO, DEPO, hingga ZONE adalah tiga emiten yang bergerak di sektor konsumer.

AVIA, kendati bergerak pada sektor bahan baku cat, tetapi kinerja perseroan sangat dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat membeli produk yang mereka tawarkan.

"Hal ini disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat dan ketatnya persaingan pada sektor ini yang mengharuskan emiten menghadapi kompetisi harga yang menekan margin keuntungan," kata Reydi saat dihubungi, Rabu (6/8/2025).

Dengan begitu, Reydi merekomendasikan wait and see terhadap saham CLEO, AVIA, DEPO, dan ZONE. Menurutnya, perbaikan kinerja saham mesti diiringi dengan perbaikan daya beli masyarakat. Selain itu, inflasi yang terkendali, tren penurunan suku bunga, dan kepastian ekonomi yang meningkat juga menjadi katalis yang mampu memperbaiki kinerja para emiten.

Sementara itu, untuk RISE, dengan performa laba bersih yang moncer, dan penurunan suku bunga ke depannya, hal ini dinilai mampu memberikan peluang yang lebih besar bagi harga saham RISE untuk terapresiasi hingga akhir tahun.

Hanya saja, pertimbangan bagi saham RISE adalah tidak likuidnya saham tersebut di Bursa. Investor direkomendasikan untuk tetap waspada mengenai likuiditas RISE ke depannya.

"Opini saya untuk saham CLEO, AVIA, DEPO dan ZONE masih wait and see selama data-data ekonomi masih belum membaik, kinerja sahamnya mungkin saja masih belum terapresiasi harganya, tetapi untuk RISE dapat mulai dipertimbangkan dengan berpikir moderat," tambah Reydi.

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro