Bisnis.com, JAKARTA —PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) dijadwalkan akan membagikan dividen interim senilai Rp3,23 triliun pada Rabu (15/1/2024). Sederet konglomerat seperti Boy Thohir, Edwin Soeryadjaya, hingga TP Rachmat bakal cuan miliaran dari pembagian dividen tersebut.
Untuk diketahui, Garibaldi Thohir, Presiden Direktur ADRO, menjadi pemegang saham individu tersebesar emiten batu bara ADRO. Per Desember 2024, Garibaldi atau akrab disapa Boy Thohir tersebut memegang 1.976.632.710 (1,97 miliar) atau 6,42% sehingga diperkirakan mendapatkan dividen ADRO senilai Rp211,18 miliar.
Sementara Edwin Soeryadjaya, Presiden Komisaris ADRO, memegang 3,419% atau 1.051.738.544 (1,05 miliar) saham ADRO. Bila kepemilikannya masih sama, maka Edwin akan menerima dividen Adaro Rp112,36 miliar.
Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat, Wakil Presiden Komisaris ADRO, memegang 812.988.601 (812,98 juta) atau 2,64% saham ADRO. Bos Grup Triputra tersebut diperkirakan akan menerima dividen Adaro Rp86,85 miliar.
Sebagai infromasi, manajemen ADRO menyampaikan berdasarkan keputusan direksi dan komisaris pada 16 Desember 2024, perseroan membutuskan akan membagikan dividen tunai interim untuk tahun buku 2024 sebesar US$200 juta.
ADRO juga telah menetapkan kurs dividen sebesar Rp16.157 per dolar AS untuk dividennya. Alhasil investor akan mendapatkan dividen interim senilai Rp3,23 triliun atau setara Rp106,84 per saham.
Baca Juga
Sekretaris Perusahaan ADRO Mahardika Putranto menjelaskan kurs yang digunakan untuk pembagian dividen interim mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia tanggal 2 Januari 2025, yaitu senilai Rp16.157 per dolar AS.
"Dengan demikian jumlah keseluruhan dividen tunai interim yang akan dibagikan ADRO dalam mata uang rupiah adalah sebesar Rp3.231.367.081.856 [Rp3,23 triliun]," kata Mahardika, Jumat (29/11/2024).
Adapun, dividen tersebut akan dibagikan untuk 30.244.918.400 saham atau sebesar Rp106,84 per saham.
Dividen interim ADRO telah memasuki cum date pada pasar reguler dan negosiasi pada 27 Desember 2024, dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 30 Desember 2024.
Sementara cum dividen ADRO di pasar tunai telah jatuh pada 2 Januari 2025, dan ex dividen di pasar tunai pada 3 Januari 2025. Adapun, pembagian dividen akan dilakukan ADRO pada 15 Januari 2025.
Sebelumnya, pada 6 Desember 2024, ADRO juga membagikan dividen final tunai sebesar Rp41,77 triliun atau Rp1.358,18 per saham. Dividen ini diambil dari saldo lama yang belum dicadangkan ADRO per 31 Desember 2023.
Dari sisi kinerja keuangan, sepanjang kuartal III/2024 ADRO mencatatkan pendapatan usaha US$4,45 miliar, menyusut 10,6% year-on-year (YoY) dibndingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$4,98 miliar.
Pendapatan usaha Adaro terdiri atas penjualan batu bara ekspor kepada pihak ketiga US$3,48 miliar, penjualan batu bara domestik kepada pihak ketiga US$751,73 juta, penjualan batu bara domestik kepada pihak berelasi US$162,24 juta, dan pendapatan lain-lain US$52,47 juta.
Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisiensikan, ADRO tercatat membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai US$1,18 miliar, turun 2,95% YoY dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,21 miliar.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.