Bisnis.com, JAKARTA – Emiten energi afiliasi Garibaldi 'Boy' Thohir, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) terus menggenjot proyek energi terbarukan setelah spin off anak usahanya di bisnis batu bara, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI).
Berdasarkan keterbukaan informasi, ADRO baru-baru ini tercatat telah menjalankan transaksi afiliasi, di mana anak usahanya PT Adaro Clean Energy Indonesia (ACEI) memberikan pinjaman kepada proyek-proyek energi terbarukan.
Pada 23 Desember 2024, ACEI memberikan pinjaman kepada PT Karimun Sarana Surya dengan jumlah sampai dengan US$4,1 juta.
Karimun Sarana Surya sendiri merupakan anak usaha dari ACEI yang saat ini sedang mengembangkan salah satu proyek energi terbarukan di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.
ACEI memberikan pinjaman kepada Karimun Sarana Surya berdasarkan perjanjian pinjaman untuk merealisasikan pengembangan proyek energi terbarukan tersebut.
Pada 17 Desember 2024, ACEI juga memberikan pinjaman kepada PT Batam Sarana Surya dengan jumlah sampai dengan US$7,6 juta.
Baca Juga
Batam Sarana Surya juga merupakan anak usaha dari ACEI yang saat ini sedang mengembangkan salah satu proyek energi terbarukan di Kepulauan Riau.
ACEI juga memberikan pinjaman kepada Batam Sarana Surya berdasarkan perjanjian pinjaman untuk merealisasikan pengembangan proyek energi terbarukan tersebut.
Transaksi afiliasi dilakukan ADRO sebagai bagian dari komitmen untuk secara strategis mengembangkan sektor non-pertambangan batu bara.
"Hal ini bertujuan untuk menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan menjadi kontributor penting terhadap penciptaan nilai jangka panjang," tulis Manajemen ADRO di keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (28/12/2024).
ADRO sendiri berencana untuk mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam portofolio bisnisnya, sejalan dengan tren global menuju keberlanjutan. Manajemen ADRO menilai energi terbarukan saat ini memiliki potensi profitabilitas dan likuiditas yang cukup tinggi.
ADRO tahun ini telah melakukan spin off anak usahanya di bisnis batu bara, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI). Setelah spin off, AADI kemudian menawarkan sahamnya ke publik melalui initial public offering (IPO) dan penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS).
Spin off bisnis batu bara termal ADRO itu tak terlepas dari ambisi untuk melaksanakan diversifikasi usaha. Untuk menggapai ambisi tersebut, Adaro memerlukan akses pendanaan yang lebih luas, termasuk green financing.
Spin off AAI juga dinilai akan membantu bisnis hijau ADRO untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiayaan yang lebih banyak, biaya pendanaan yang lebih kompetitif, memberikan akses yang lebih baik pada proyek-proyek ramah lingkungan dengan partner bisnis potensial peringkat atas, serta memberikan opsi investasi yang lebih banyak pada investor publik untuk berinvestasi sesuai dengan minat dan pandangannya.
Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir dalam wawacaranya bersama Tim Bisnis Indonesia juga menyampaikan ADRO menargetkan sebanyak 50% dari total pendapatan akan dihasilkan oleh bisnis non-batu bara termal pada 2030.
Hal ini sejalan dengan komitmen ADRO dalam pernyataan net zero emission ADRO yang telah dipublikasikan.