Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.231,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (3/1/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah membuka perdagangan hari ini dengan melemah 0,21% atau 33,5 poin ke posisi Rp16.231,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau turun 0,18% ke posisi 109,2.
Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya mengalami pelemahan. Dolar Taiwan misalnya melemah 0,03%, peso Filipina melemah 0,5%, rupee India melemah 0,12%, dan baht Thailand melemah 0,08%.
Adapun, sederet mata uang Asia lainnya mengalami penguatan. Yen Jepang misalnya menguat 0,13%, dolar Singapura menguat 0,19%, serta won Korea Selatan menguat 0,47%.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan pada perdagangan hari ini, Jumat (3/1/2025), mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp16.180 - Rp16.270.
Terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi fluktuasi rupiah. Dari luar negeri, Presiden AS terpilih Donald Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif tambahan pada China, yang diperkirakan akan memicu potensi perang dagang AS-China tahun ini.
Baca Juga
Selain itu, pertemuan The Fed pada Desember 2024 lalu mengisyaratkan lebih sedikit pemangkasan suku bunga acuan untuk 2025. Sebab, inflasi tetap menjadi perhatian utama.
Dari China, aktivitas manufaktur mengalami pertumbuhan yang lebih lemah dari yang diantisipasi pada Desember 2024. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa dampak dari langkah-langkah stimulus Pemerintah China baru-baru ini memudar.
Dari dalam negeri, Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia kembali ekspansif usai berada di zona kontraksi selama lima bulan beruntun. Kenaikan PMI didorong oleh kenaikan volume produksi dan permintaan baru secara bersamaan.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) pada kemarin mengumumkan inflasi mencapai 0,44% secara bulanan (month to month/mtm) dan 1,57% secara tahunan (year on year/yoy) untuk periode Desember 2024. Dengan hanya mencatat inflasi 1,57%, inflasi 2024 menjadi yang terendah dalam sejarah Indonesia.