Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Senin 7 Oktober 2024

IHSG berisiko lanjut koreksi menuju level 7.450 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (7/10/2024). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini.
IHSG berisiko lanjut koreksi menuju level 7.450 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (7/10/2024). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
IHSG berisiko lanjut koreksi menuju level 7.450 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (7/10/2024). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko lanjut melemah menuju level 7.450 pada perdagangan awal pekan hari ini Senin, (7/10/2024), sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini seperti Saham ISAT, MTEL, hingga GJTL.

Pada penutupan perdagangan Jumat (4/10/2024) pekn lalu, IHSG melemah 0,63% atau 47,73 poin ke level 7.496,09. Sebanyak 234 saham menguat, 333 melemah, dan sebanyak 225 saham lainnya stagnan. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap Bursa berada di level Rp12.566,63 triliun.

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat kembali melakukan koreksi dan breakdown support garis MA50 disertai volume. Meski berpeluang untuk melakukan rebound, namun selama di bawah garis MA50 maka berpeluang untuk kembali melemah dan menguji support garis MA100.

"Namun jika mampu breakout garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20," ujar Wafi dalam riset, Senin (7/10/2024).

Pada perdagangan hari ini, Wafi menyebut range IHSG diperkirakan berada di kisaran 7.450 hingga 7.700. Adapun, rekomendasi Saham Pilihan RHB Sekuritas Hari Ini adalah ISAT, MTEL, PGEO hingga GJTL.

Sementara itu, Equity Analis PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi mengatakan pada pekan ini IHSG akan dibayangi oleh 3 sentimen utama, yakni data inflasi AS, kelanjutan perang di Timur Tengah dan Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia.

Terkait sentimen data inflasi AS. Pada pekan ini pasar akan fokus pada data inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis, 10 Oktober 2024 pukul 19.30 WIB. Data ini akan sangat memengaruhi kebijakan The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya khususnya untuk meeting di November dan Desember 2024 mendatang.

"Data inflasi AS pada bulan Agustus berada di angka 2,5% (yoy) dan diproyeksikan turun ke 2,3% (yoy) mendekati target The Fed di 2%. Sehinggga jika nanti data yang dirilis sesuai dengan ekspektasi pasar atau lebih rendah, tentunya akan menjadi katalis positif bagi pasar," kata Imam dalam risetnya, Minggu (6/10/2024).

Selain data inflasi tahunan, imbuh Imam, data inflasi bulanan AS juga tidak kalah penting untuk melihat progress dalam time frame yang lebih pendek, dimana inflasi bulanan AS diproyeksikan akan turun ke 0,1% (MoM) dari periode sebelumnya di 0,2%(MoM).

Selanjutnya masih ada sentimen kelanjutan perang di Timur Tengah. Ketegangan yang terjadi di Timur Tengah masih menjadi topik yang perlu diperhatikan pada pekan ini.

Hingga Minggu, 6 Oktober 2024, masih terjadi serangan beruntun yang melanda pinggiran selatan Beirut. Serangan ini terjadi setelah beberapa hari pengeboman oleh Israel terhadap pinggiran Beirut yang dianggap sebagai benteng bagi kelompok bersenjata Hezbollah yang didukung Iran, yang mengakibatkan kematian pemimpin mereka, Sayyed Hassan Nasrallah.

"Berlanjutnya perang ini berpotensi membuat harga minyak naik lagi dan ada probability dapat mempengaruhi laju inflasi sehingga menjadi sentimen yang buruk bagi ekonomi. Namun di sisi lain, emiten-emiten yang bergerak di industi migas akan diuntungkan atas kenaikan harga minyak ini," tambah Imam.

Sementara itu dari sentimen domestik, Indonesia akan merilis data Consumer Confidence atau Indeks Keyakinan Konsumen, data ini dapat menjadi rujukan untuk melihat bagaimana point of view konsumen terhadap beberapa indikator seperti kondisi ekonomi saat ini, prospek ekonomi, ketersediaan lapangan kerja, dan ekspektasi pendapatan untuk saat ini dan 6 bulan kedepan.

"Jika data ini naik akan menjadi sentimen positif bagi pasar karena pertumbuhan ekonomi Indonesia >50% porsinya berasar dari consumption atau rumah tangga," pungkas Imam.

Berkaca pada data-data ekonomi dan sejumlah sentimen, IPOT merekomendasikan saham BUMI, ICBP, hingga LSIP.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

16:10 WIB
IHSG ditutup menguat 0,11%

IHSG ditutup menguat 0,11% atau 8,04 poin ke level 7.504,13.

Sepanjang sesi, IHSG bergerak pada rentang 7.450,19-7.540,23.

Sebanyak 315 saham menguat, 240 melemah dan 241 saham stagnan.

14:01 WIB
IHSG menguat 0,42%

IHSG menguat 0,42% atau 31,30 poin menuju level 7.527,39 pada awal perdagangan sesi II pukul 14.01 WIB.

Sepanjang sesi, IHSG bergerak pada rentang 7.450,19-7.531,60.

12:00 WIB
IHSG sesi I menguat tipis

IHSG menguat 0,05% atau 4,04 poin menuju level 7.500,13 pada penutupan perdagangan sesi I.

Sepanjang sesi, IHSG bergerak pada rentang 7.450,19-7.513,44.

Sebanyak 280 saham menguat, 270 melemah dan 238 saham stagnan.

10:41 WIB
IHSG menguat tipis 0,09%

IHSG menguat tipis 0,09% atau 6,58 poin menuju level 7.502,67 pada pukul 10.41 WIB.

Sepanjang sesi, IHSG bergerak pada rentang 7.450-7.512. 

Sebanyak 282 saham menguat, 244 melemah dan 248 saham stagnan.

09:01 WIB
IHSG dibuka menguat

IHSG dibuka menguat 0,13% atau 9,86 poin menuju level 7.505,96 pada awal perdagangan Senin (7/10/2024).

Sebanyak 176 saham menguat, 70 melemah dan 258 saham stagnan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper