Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mendapatkan nilai kontrak baru sebesar Rp475 miliar dari PT Pertamina Patra Niaga.
Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan kontrak baru itu diberikan untuk mengerjakan proyek pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis, Bali.
Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis bertujuan mengoptimalkan kapasitas bongkar muat, sekaligus meningkatkan keandalan dan ketahanan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bali beserta pulau-pulau kecil lain di sekitarnya.
“Dalam pembangunannya, WIKA dipercaya untuk melakukan pembangunan dermaga, mulai dari persiapan lahan hingga pengoperasian, dengan target rampung pada tahun 2026 mendatang,” ujar Mahendra dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (31/8/2024).
Dalam perkembangan lain, WIKA mencetak laba bersih Rp401,95 miliar sepanjang Januari – Juni 2024 atau berbalik dari rugi bersih Rp1,88 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir Juni 2024, WIKA membukukan pendapatan bersih Rp7,53 triliun atau turun 18,58% year-on-year (YoY) dari posisi Rp9,25 triliun.
Baca Juga
Sepanjang semester I/2024, pendapatan WIKA dikontribusikan oleh sejumlah segmen, antara lain infrastruktur dan gedung sebesar Rp3,46 triliun; segmen industri Rp2,29 triliun; energi dan industrial plant Rp1,2 triliun; serta hotel Rp421,01 miliar.
WIKA turut mencatatkan beban pokok pendapatan Rp6,88 triliun, melemah 18,71% secara tahunan. Dengan perolehan itu, perseroan mengakumulasikan laba kotor Rp645,52 miliar atau turun dari posisi semester I/2023 yang meraih Rp779,03 miliar.
Beban keuangan perseroan juga mengalami peningkatan 50,40% secara tahunan, atau dari posisi Rp1,23 triliun pada tahun lalu menjadi Rp1,85 triliun sepanjang semester I/2024.
Kendati demikian, WIKA mencatatkan penghasilan lain-lain senilai Rp4,38 triliun pada paruh pertama tahun ini. Capaian tersebut bersumber, di antaranya dari keuntungan restrukturisasi pinjaman Rp3,94 triliun dan pemulihan penurunan nilai Rp361,19 miliar.