Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencetak laba bersih Rp401,95 miliar sepanjang Januari – Juni 2024. Raihan itu berbalik dari posisi rugi Rp1,88 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir Juni 2024, WIKA membukukan pendapatan bersih Rp7,53 triliun atau turun 18,58% year-on-year (YoY) dari posisi Rp9,25 triliun.
Sepanjang semester I/2024, pendapatan WIKA dikontribusikan oleh sejumlah segmen, antara lain infrastruktur dan gedung sebesar Rp3,46 triliun; segmen industri Rp2,29 triliun; energi dan industrial plant Rp1,2 triliun; serta hotel Rp421,01 miliar.
WIKA turut mencatatkan beban pokok pendapatan Rp6,88 triliun, melemah 18,71% secara tahunan. Dengan perolehan itu, perseroan mengakumulasikan laba kotor Rp645,52 miliar atau turun dari posisi semester I/2023 yang meraih Rp779,03 miliar.
Beban keuangan perseroan juga mengalami peningkatan 50,40% secara tahunan, atau dari posisi Rp1,23 triliun pada tahun lalu menjadi Rp1,85 triliun sepanjang semester I/2024.
Kendati demikian, WIKA mencatatkan penghasilan lain-lain senilai Rp4,38 triliun pada paruh pertama tahun ini. Capaian tersebut bersumber, di antaranya dari keuntungan restrukturisasi pinjaman Rp3,94 triliun dan pemulihan penurunan nilai Rp361,19 miliar.
Baca Juga
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengatakan transformasi perseroan telah menunjukkan hasil yang sesuai dengan rencana perseroan.
Hal itu setidaknya tecermin dari gross profit margin (GPM) segmen infrastruktur dan gedung serta EPCC yang mencapai 8,4% dan 9,9% pada kuartal II/2024. Realisasi ini meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu yakni 8,2% dan 7,9%.
“Perkuatan kinerja operasi WIKA dapat tercapai atas upaya perseroan dalam menjalankan lean construction dan digitalisasi serta terus mengupayakan efisiensi operasi di seluruh proyek berjalan,” ujar Agung dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8/2024).
WIKA mencatatkan penurunan piutang 15,3% dari posisi Rp8,40 triliun menjadi Rp7,11 Triliun pada semester I/2024. Hal ini sejalan dengan upaya perseroan dalam menjalankan salah satu langkah 8 stream penyehatan yakni percepatan penagihan piutang.
Perbaikan kinerja Wijaya Karya juga terlihat dari rasio utang berbunga terhadap ekuitas (gearing ratio) dan debt to equity ratio (DER) yang masing-masing 2,31 kali serta 3,23 kali. Torehan ini menurun dari posisi tahun lalu yang mencapai 3,86 kali dan 5,89 kali.
Dari sisi neraca keuangan, WIKA membukukan total aset Rp67,06 triliun hingga akhir Juni 2024 atau meningkat 1,64% YoY. Adapun liabilitas turun 9,23% secara tahunan menjadi Rp51,20 triliun, sementara ekuitas melonjak 65,71% YoY ke Rp15,86 triliun.
Adapun arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Juni 2024 tercatat mencapai Rp7,04 triliun, melesat 284,73% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp1,83 triliun.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.