Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Prajogo Pangestu yang bergerak di sektor petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mencatatkan pembengkakan rugi menjadi US$47,46 juta atau setara Rp778,12 miliar pada semester I/2024. Kerugian yang membengkak disebabkan oleh persaingan dengan produk impor.
Mengacu laporan keuangan, TPIA mencatatkan pembengkakan rugi bersih sebesar 7.999,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$568.000. Rugi yang bengkak sejalan dengan pendapatan TPIA yang anjlok menjadi sebesar US$866,49 juta atau setara Rp14,20 triliun sepanjang semester I/2024.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporat Suryandi mengatakan pembengkakan rugi perseroan dipengaruhi oleh margin produk yang turun. "Kalau bicara margin, artinya kan industri tersebut tergantung lagi supply and demand," katanya setelah acara Bisnis Indonesia Forum (BIF), Jumat (9/8/2024).
Turunnya margin produk TPIA juga dipengaruhi oleh besarnya impor produk petrokimia, terutama dari China. Alhasil, produksi TPIA tidak bisa penuh karena pasar sudah dijejali impor.
"Produk impor di pasar banyak. Harganya dumping, miring, dari China masuk," ujar Suryandi.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono mengatakan suplai bahan baku dan barang jadi plastik saat ini memang didominasi oleh produk impor dari Negeri Tirai Bambu.
Baca Juga
“China sangat agresif dalam membangun fasilitas produksi petrokimia sebagai bahan baku plastik selama pandemi Covid-19. Namun, permintaan dari pasar domestik tidak cukup tinggi untuk menyerap produksi tersebut, sehingga kelebihan pasokan tidak dapat dihindari,” paparnya.
China juga sedang mengalami kesulitan dalam mengekspor produk bahan baku atau barang jadi plastik ke pasar utama seperti Amerika Serikat karena sanksi perang dagang. Akibatnya, China mengalihkan ekspornya ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
“Bahan baku dan barang jadi plastik asal China mudah masuk karena para eksportir di sana mendapat insentif dari pemerintah setempat,” ungkap Fajar.