Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) sedang bernegosiasi dengan Top Global Limited (TGL) untuk mengakuisisi 91,99% saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM).
Direktur BSDE Hermawan Wijaya menyampaikan perseroan berencana untuk mengambil alih 91,99% atau 4.390.121.595 saham SMDM. Saham itu sebelumnya digenggam oleh Top Global Ltd. sebagai pemegang saham pengendali SMDM.
Top Global Ltd. merupakan perusahaan pengembang real estat sekaligus manajemen dan investasi properti yang bermarkas di Singapura. Adapun, SMDM merupakan emiten sektor properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 12 Oktober 1995 dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp1,75 triliun.
“Perseroan sedang dalam proses melaksanakan negosiasi dengan TGL atas rencana perseroan melakukan pengambilalihan PT Suryamas Dutamakmur Tbk. [SMDM],” tulisnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (1/8/2024).
Negosiasi tersebut dilaksanakan secara langsung antara TGL dengan BSDE pada 31 Juli 2024. Hasilnya, TGL dan BSDE telah menandatangani Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat dalam rangka aksi korporasi tersebut.
Hermawan menambahkan akuisisi terhadap SMDM ditempuh sejalan dengan strategi BSDE untuk menambah cadangan lahan di lokasi strategis, mendiversifikasi kehadiran geografis, dan penetrasi pasar.
Setelah akuisisi tersebut, BSDE bakal menjadi pengendali baru SMDM. Selanjutnya, emiten properti Grup Sinar Mas itu bakal menggelar penawaran tender wajib terhadap sisa kepemilikan saham SMDM.
Apabila dikalkulasi dengan harga pasar SMDM di level Rp366 per saham pada akhir perdagangan Kamis (1/8/2024), nilai akuisisi BSDE terhadap 91,99% saham SMDM setara dengan Rp1,6 triliun. Di lantai bursa, saham SMDM melompat naik 5,78% pada perdagangan Kamis (1/8/2024).
Di sisi kinerja operasional, BSDE mengamankan 51% dari target prapenjualannya dalam 6 bulan pertama 2024.
Dengan membukukan marketing sales sebesar Rp4,84 triliun, BSDE telah menunjukkan kinerja yang positif menuju pencapaian target tahunannya yang sebesar Rp9,50 triliun. Raihan ini mengindikasikan peningkatan sebesar 1% dari realisasi Rp4,79 triliun yang tercapai pada periode yang sama tahun sebelumnya.