Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Hijau, Saham Emas ANTM dan ARCI Mengilap Berkat Harga yang Naik

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik ke posisi 7.224 pada perdagangan hari ini, Rabu (17/7/2024).
Mahasiswa beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Mahasiswa beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik ke posisi 7.224 pada perdagangan hari ini, Rabu (17/7/2024).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pukul 09.00 WIB, IHSG berada di posisi hijau dengan naik 0,44% ke level 7.225. Sebanyak 187 saham naik, 68 saham turun dan 229 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.316,59 triliun. 

Sejumlah saham menjadi penopang pergerakan indeks pagi ini. Di urutan pertama saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) yang naik 3,55% ke posisi Rp3.200, disusul saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang menguat sebesar 1,97% ke posisi Rp6.475 per saham. 

Kemudian saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 1,84% ke posisi Rp1.385 per saham disusul saham PT Unilever Tbk. (UNVR) yang naik sebesar 1,47% ke level Rp2.850. 

Saham lain yang naik adalah ASII, MAPI, SRTG dan CPIN. 

Sementara itu, di jajaran top gainers diisi oleh beberapa saham emas menyusul harga emas global yang menyentuh ATH di level US$2.467 per troy ounce. 

Saham emas di jajaran top gainers yaitu PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) yang naik 5,41% ke posisi Rp195 per saham dan saham PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) yang menguat 4,23% ke posisi Rp296 per saham. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebutkan pelemahan IHSG diperkirakan terbatas pada kisaran support 7.200 pada perdagangan hari ini (17/7/2024). 

“Secara teknikal, Stochastic RSI mulai mendekati oversold area diikuti penurunan volume transaksi. Kondisi tersebut mengindikasikan penurunan tekanan jual di Selasa,” kata Valdy dalam riset harian, Rabu (17/7/2024). 

Dari eksternal, sentimen berasal dari pernyataan terbaru Kepala the Fed, Jerome Powell bahwa the Fed tidak akan menunggu inflasi AS turun ke 2% yoy sebelum memangkas suku bunga acuan. Pernyataan ini memperkuat keyakinan pasar terhadap peluang pemangkasan the Fed Rate di September 2024. CME FedWatch Tools mencatat peluang pemangkasan suku bunga acuan sebesar 87,6% di September 2024.

Kemudian pasar juga diperkirakan mencermati perkembangan pelaksanaan rapat pleno Partai Komunis Tiongkok yang berlangsung sampai dengan 18 Juli 2024.

-------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper