Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Menguat setelah Revisi PPK FCA, Saham BREN-BBRI Ngebut

IHSG naik seiring dengan revisi aturan Papan Pemantauan Khusus full call auction (FCA). Saham big cap BBRI-BREN kompak naik.
Annisa Kurniasari Saumi, Hafiyyan
Jumat, 21 Juni 2024 | 09:20
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Saham big cap BREN-BBRI dibuka menguat seiring dengan peningkatan Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat (21/6/2024). IHSG dipengaruhi sentimen hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dan revisi aturan Papan Pemantauan Khusus full call auction (FCA).

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik Prajogo Pangestu pun keluar dari papan pemantauan khusus ke papan utama mulai hari ini.

IHSG naik 0,31% atau 21,28 poin menjadi 6.840,60 per pukul 09.14 WIB. Sejumlah 230 saham naik, 146 saham turun, dan 164 saham stagnan.

Saham big cap kompak menguat seperti BBRI 0,70% ke Rp4.300, BBCA 0,27% ke Rp9.450, BMRI 1,68% ke Rp6.050, dan BREN 5,03% ke Rp8.875. 

Kemarin, IHSG ditutup menguat 1,37% atau 92,4 poin ke level 6.819,32 pada perdagangan Kamis (20/6/2024). Saham-saham seperti BBRI, BBCA, hingga BMRI ditutup pada zona hijau usai RDG BI yang menahan suku bunga acuan 6,25%.

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan hasil evaluasi Papan Pemantauan Khusus dengan mekanisme full call auction (PPK FCA) berlaku efektif Jumat (21/6/2024). BREN pun berhasil lolos dari jeratan PPK FCA mulai hari ini, dan kembali ke papan utama.

Baca Juga : Poin-Poin Perubahan Aturan PPK FCA Terbaru Mulai Hari Ini, Saham BREN Berhasil Lolos

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho mengatakan terdapat beberapa tekanan bagi IHSG pada kuartal II/2024 yang datang dari ketegangan geopolitik yang berlanjut, kondisi transisi pemerintahan Indonesia, dan minimnya sentimen positif.

Dia melanjutkan dengan masih adanya arus modal asing yang keluar, maka pasar saham masih akan tertekan dalam waktu dekat. 

"Meski demikian, dengan meyakini bahwa tidak selamanya kondisi makroekonomi global akan terus memburuk, koreksi yang terjadi di pasar saham Indonesia saat ini justru memberikan peluang bagi investor untuk mulai dapat mencicil di harga yang relatif murah karena nilai valuasi yang rendah," kata Adityo dalam Media Day: June by Mirae Asset Sekuritas di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Dia melihat secara fundamental, saham-saham perusahaan berkapitalisasi pasar besar yang telah terkoreksi cukup dalam dari sektor perbankan, otomotif, dan telekomunikasi dapat menjadi pilihan untuk investor saat ini.

Tim analis MNC Sekuritas dalam publikasi risetnya menuliskan IHSG menguat 1,37% ke 6.819 kemarin disertai dengan munculnya volume pembelian. Pada skenario terbaiknya (label hitam), posisi IHSG saat ini sedang berada di akhir wave [v] dari wave C dari wave (2), sehingga koreksi IHSG relatif terbatas dan berpeluang menguat untuk menguji 6.848-7.030.

Namun waspadai, apabila IHSG menembus 6.639 sebagai supportnya, maka IHSG akan menguji 6.450-6.562 pada skenario merah. Level support 6.695, 6.639, sedangkan level resistan 6.846, 6.932.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper