Bisnis.com, JAKARTA – Perombakan lima komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan menjadi momentum untuk mengkaji ulang sejumlah kebijakan, mulai dari penutupan kode broker, perdagangan full call auction (FCA), hingga short selling.
BEI diketahui akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 26 Juni 2024. Salah satu agenda rapat adalah perubahan anggota dewan komisaris. Dari 10 kandidat komisaris, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nantinya akan memilih lima calon.
Presiden Direktur Surya Fajar Sekuritas, Steffen Fang, mengatakan bahwa susunan komisaris BEI yang baru ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki kombinasi yang tepat karena datang dari berbagai perwakilan.
“Ada perwakilan dari masing-masing stakeholder, baik dari regulator, perusahaan publik, anggota bursa maupun profesi penunjang di pasar modal dengan berbagai ragam latar belakang yang berbeda,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (14/6/2024).
Dengan kombinasi tersebut, Steffen berharap keterwakilan para komisaris dari berbagai sektor bisa memberikan pengawasan dan arahan yang baik untuk kemajuan industri pasar modal Indonesia yang semakin penuh tantangan.
Analis Stocknow.id Abdul Haq mengatakan jajaran komisaris BEI yang baru diharapkan mampu memberikan perhatian lebih kepada para investor. Ini guna menghindari kerugian yang dihadapi investor akibat regulasi yang kurang berpihak.
Menurutnya, regulasi yang sudah diterapkan dan merugikan para investor adalah penutupan kode broker sepanjang perdagangan bursa, FCA, serta rencana perdagangan short selling.
“Diharapkan perombakan lima komisaris BEI dapat lebih mendengar dan peka terhadap perilaku investor di Indonesia, yang saat ini notabenenya kurang teredukasi terhadap regulasi baru seperti FCA dan lain-lain,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (14/6/2024).
Dia menambahkan kebijakan yang kini menjadi perhatian dan perlu dikaji lebih lanjut adalah peraturan FCA hingga kebijakan perdagangan short selling di masa depan.
FCA merupakan mekanisme perdagangan dengan kuotasi bid dan ask yang akan match pada jam tertentu, kemudian harga saham akan ditentukan berdasarkan volume terbesar. Selama ini, call auction sudah digunakan pada sesi pra-pembukaan dan pra-penutupan.
Dalam aturan terbaru, seluruh saham di papan pemantauan khusus akan diperdagangkan secara call auction dengan lima sesi per hari, auto rejection 10%, serta harga minimum Rp1.
Sementara itu, short selling merupakan transaksi jual beli saham oleh investor yang tidak memiliki saham untuk melakukan transaksi tersebut. Oleh karena itu, teknik short selling kerap dilakukan oleh investor dengan profil risiko tinggi.
Mekanisme short selling adalah investor meminjam saham kepada pihak lain, misalnya broker, lalu saham tersebut dijual dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapat keuntungan.
Pelaku short selling harus bisa melihat pergerakan harga pasar dan memperkirakan kapan harga akan turun. Saat harga turun, investor kemudian membeli kembali dan mengembalikannya pada broker. Oleh karena itu, teknik short selling sangat berisiko.
Di sisi lain, Direktur BEI Iman Rachman mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan komisaris BEI yang baru nantinya. Dia pun meyakini OJK akan memilih jajaran komisaris otoritas Bursa secara profesional.
“Bursa siap bekerja sama agar lebih baik ke depan. Kami percaya siapapun [Komisaris Bursa] yang dipilih OJK kami yakin itu secara profesional. Tujuan kita untuk kemajuan pasar modal,” paparnya di Gedung BEI, Jumat (14/6/2024).
Adapun jajaran Komisaris BEI saat ini adalah John A. Prasetio yang menjabat sebagai Komisaris Utama, selanjutnya Mohammad Noor Rachman, Arisandhi Indrodwisatio, Karman Pamurahardjo, Pandu Patria Sjahrir di kursi Komisaris.
Berikut Komisaris Bursa Efek Indonesia periode 2024-2028
Komisaris Utama: Nurhaida
Komisaris: Yozua Makes
Komisaris: Mohamad Oki Ramadhana
Komisaris: Karman Pamurahardjo
Komisaris: Lany Djuwita