Bisnis.com, JAKARTA – PT Cikarang Listrindo Tbk. (POWR) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2023 sebesar US$43,12 juta atau setara Rp694,14 miliar dengan cum dividen pada 6 Juni mendatang.
Pembayaran dividen POWR ini sesuai dengan keputusan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 29 Mei 2024.
“Total nilai dividen US$43,12 juta dengan dividen per saham Rp43,91,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi publik, Kamis (30/5/2024).
Adapun dividen akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 25 Juni 2024 dengan cum dividen pasar reguler dan negosiasi pada 6 Juni 2024.
Kemudian ex dividen pasar reguler dan negosiasi pada 7 Juni 2024, cum dividen pasar tunai pada 10 Juni 2024, ex dividen tunai pada 11 Juni 2024 serta tanggal DPS yang berhak atas dividen tunai adalah 10 Juni 2024.
Adapun yang mendasari pembagian dividen adalah laporan keuangan per 31 Desember 2023 di mana laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk POWR yaitu US$76,97 juta.
Baca Juga
Sebelumnya, POWR juga telah membagikan dividen interim senilai US$30 juta pada 22 Desember 2023. Sehingga total dividen yang dibagikan POWR mencapai US$73,12 juta, dengan kata lain total dividen tersebut setara dengan 95% dari laba bersih perseroan.
Sementara itu pada perdagangan hari ini, Kamis (30/5/2024), saham POWR berada di level Rp660 per saham, dengan mengasumsikan harga saat ini, maka dividend yield POWR sebesar 11,11%.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, POWR membukukan penjualan neto sepanjang 2023 sebesar US$546,07 juta alias menurun 0,79% year-on-year (YoY). Penurunan ini disebabkan oleh penjualan dari pelanggan industri yang turun 1% secara tahunan menjadi US$472,16 juta.
Corporate Secretary POWR Christanto Pranata mengatakan koreksi penjualan dari segmen pelanggan industri disebabkan oleh menurunnya perekonomian global, yang akhirnya berdampak pada kinerja ekspor nonmigas di sektor industri manufaktur.
Mengutip data Badan Pusat Statistik [BPS], nilai ekspor nonmigas sektor industri manufaktur mengalami penurunan sebesar 9,3% YoY sepanjang tahun 2023.
“Perlambatan ekonomi global terutama pada mitra dagang Indonesia berkontribusi pada permintaan ekspor yang lebih rendah,” ujarnya dikutip Minggu (3/3/2024).
Meski penjualan turun, Christanto menyatakan POWR mencatatkan rekor tertinggi untuk daya tersambung sebesar 1.254 MVA atau naik 20 MVA dari 2022. Peningkatan juga terjadi pada jumlah pelanggan industri menjadi 2.650 pelanggan dari sebelumnya 2.595.
Peningkatan tersebut didukung oleh percepatan digitalisasi dan industri data center yang diproyeksikan masih akan terus bertumbuh. Adapun, nilai susut daya dalam jaringan distribusi dan transmisi juga sangat rendah yaitu di bawah 1%.
“Dengan kinerja perseroan yang tetap solid dan didukung operasional yang strategis dan efisien, serta manajemen biaya dan pengelolaan keuangan yang baik, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar US$77 juta,” kata Christanto.