Bisnis.com, JAKARTA –
Mitra distribusi (Midis) penawaran SBN seri SR023 cukup optimis terhadap penyerapan pasar dalam produk ini. Kendati menawarkan kupon di bawah level 6%, Midis optimis bahwa momentum penurunan suku bunga BI menjadi katalis terhadap penyerapan produk ini.
Head of PR & Corporate Communication Bibit, William, mengatakan pihaknya optimis pasar akan menyambut penerbitan SR023 dengan antusias. Menurutnya, imbal hasil yang ditawarkan cukup kompetitif.
“Kami optimis bahwa SR023 akan disambut antusias oleh investor di Indonesia. Selain imbal hasil yang menarik, momentum penurunan suku bunga BI turut mendorong geliat penjualan produk ini,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (28/8/2025).
Berdasarkan data Bibit pada pukul 19.20 WIB, Kamis (28/8/2025), penjualan SR023 dengan tenor tiga tahun baru mencapai Rp1,18 triliun atau tersisa 92,1% setara Rp13,81 triliun. Adapun penjualan SR023 tenor lima tahun tercatat Rp685,31 miliar dengan sisa 86,3% atau sekitar Rp4,31 triliun.
William menuturkan, penjualan SR023 tenor tiga tahun relatif diminati investor karena menawarkan jangka waktu yang tidak terlalu panjang, kepastian investasi, serta berbasis syariah. Meski tidak merinci target, ia menyebut Bibit menargetkan penjualan setinggi mungkin.
Baca Juga
“Target penjualan tentu setinggi mungkin. Dalam penjualan SBR014, kami melihat antusiasme yang besar dari masyarakat. Tetapi untuk SR023 ini segmennya berbeda. Selain berbasis Syariah, momentum penurunan suku bunga BI dan suku bunga deposito yang dijamin LPS juga memberikan sentimen positif bagi SR023,” tambahnya.
Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede, menilai SR023 memiliki daya tarik tersendiri dibanding instrumen investasi lain. Menurut dia, imbal hasil SR023 lebih tinggi dari rata-rata ekuivalen deposito mudharabah bertenor satu tahun di bank umum syariah dan unit usaha syariah yang berada di level 3,84%.
“[Imbal hasil SR023] ini lebih tinggi dari deposito bank BUMN di kisaran 3,5–4,5%,” kata Josua.
Selain imbal hasil, tren penurunan suku bunga BI juga berpotensi meningkatkan daya tarik SR023 karena memberi peluang capital gain di pasar sekunder.
Head of Fixed Income PT Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto, menambahkan bahwa keuntungan lain dari SR023 adalah tarif pajak yang lebih rendah. Pajak atas imbal hasil SR023 hanya 10%, lebih rendah dibandingkan pajak deposito syariah maupun bunga deposito Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang dikenakan 20%.
“Jadi kalau kita komparasinya dengan instrumen sejenis, ya ini [SR023] menarik,” ujar Ramdhan.