Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham TPIA-GGRM Usai Masuk Indeks MSCI

Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia masuk ke dalam indeks MSCI periode Mei 2024 sehingga menjadi katalis saham tersebut.
Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia masuk ke dalam indeks MSCI periode Mei 2024 sehingga menjadi katalis saham tersebut. Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia masuk ke dalam indeks MSCI periode Mei 2024 sehingga menjadi katalis saham tersebut. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia yang masuk dalam indeks MSCI periode Mei 2024 bergerak beragam. Analis menyebut sentimen MSCI akan mendongkrak harga saham jangka pendek.

Berdasarkan data RTI Business, pada penutupan perdagangan Rabu (15/5/2024) 3 dari 5 emiten yang masuk MSCI parkir di zona hijau. 

Emiten Prajogo Pangestu PT Chandra asri Pacific Tbk. (TPIA) terpantau terbang 8,31% ke posisi Rp9.125 per saham. Net buy investor asing tercatat sebesar Rp371,3 miliar kemarin. 

Kemudian saham PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) juga ditutup naik 3,45% ke level Rp1.950 per saham. Asing mulai mengoleksi saham ULTJ sebesar Rp5,8 miliar pada perdagangan kemarin. 

PT Gudang GaramTbk. (GGRM) juga naik dan parkir di level Rp18.700 per saham. Saham yang naik 1,77% ini dikoleksi asing sebesar Rp1,1 miliar kemarin. 

Sementara itu, 2 saham lainnya justru bergerak melemah. Saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) terpantau turun 0.97% ke level Rp3.050 per saham. Meski bergerak melemah, saham MIKA diborong asing sebesar Rp10,6 miliar. 

Kemudian saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau SIG juga turun 2,37% ke level Rp4.120 per saham. Sebenarnya saham SMGR didepak dari kategori MSCI Standard indexes dan masuk dalam kategori small caps. Asing berbondong-bondong menjual SMGR, pada perdagangan kemarin, dengan net sell tercatat sebesar Rp12,6 miliar. 

Analis Infovesta Arjun Ajwani menyebutkan masuknya saham ke indeks Morgan Stanley ini dapat memberikan sentimen positif dan mendorong kenaikan sahamnya lebih lanjut. 

“itu sentimen yang positif dan bisa mendorong kenaikan harga sahamnya lebih lanjut,” kata dia saat dihubungi, Kamis (16/5/2024). 

Sementara itu, bagi saham yang didepak dari indeks justru akan menjadi tekanan dan sentimen negatif terhadap harga saham. 

Terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menyebutkan investor sudah dapat melakukan take profit ke beberapa saham. 

Secara teknikal, Nafan merekomendasikan hold untuk saham GGRM dan TPIA dengan target harga masing-masing sebesar Rp19.525 dan Rp8.375. 

Sementara untuk MIKA, dia merekomendasikan take profit karena sudah berhasil mencapai semua target harga. 

Take profit saja khusus MIKA. TPIA dan GGRM hold, apalagi TPIA targetnya ada di-downside ya,” kata dia. 

Seperti yang diketahui, MSCI mengumumkan perubahan konstituen akan dilakukan pada 31 Mei 2024 dan mulai berlaku pada 3 Juni 2024. 

Pada kategori MSCI Global Standard Indexes, Morgan Stanley memasukkan emiten Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dan mengeluarkan dua emiten yaitu PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dan PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR). 

Kemudian kategori MSCI Global Small Cap Indexes, MSCI memasukkan nama PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA), PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Compa Tbk. (ULTJ).

Adapun yang didepak dari konstituen adalah emiten Grup Astra PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), PT Astrindo Nusantara Tbk. (BIPI), PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP), PT Lippo karawaci Tbk. (LPKR), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP). 

MSCI merupakan singkatan dari Morgan Stanley Capital International, yaitu indeks saham yang diluncurkan oleh sebuah lembaga riset internasional Morgan Stanley.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper