Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rebalancing Indeks MSCI, GGRM-TPIA Masuk, LPKR-AUTO Terdepak

Saham GGRM, TPIA hingga TOWR masuk dalam kategori indeks MSCI milik Morgan Stanley periode Mei 2024, sementara itu, LPKR-AUTO terdepak.
Saham GGRM, TPIA hingga TOWR masuk dalam kategori indeks MSCI milik Morgan Stanley periode Mei 2024, sementara itu, LPKR-AUTO terdepak. Bisnis/Himawan L Nugraha
Saham GGRM, TPIA hingga TOWR masuk dalam kategori indeks MSCI milik Morgan Stanley periode Mei 2024, sementara itu, LPKR-AUTO terdepak. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) masuk dalam kategori indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) milik Morgan Stanley periode Mei 2024.

MSCI mengumumkan perubahan tersebut akan dilakukan pada 31 Mei 2024 dan mulai berlaku pada 3 Juni 2024. Pada periode selanjutnya, peninjauan Indeks akan dilakukan pada Agustus mendatang yaitu pengumuman pada 12 Agustus 2024 dan mulai efektif pada 2 September 2024.

Pada kategori MSCI Global Standard Indexes, Morgan Stanley memasukkan emiten Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dan mengeluarkan dua emiten yaitu PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dan PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR).

Kemudian kategori MSCI Global Small Cap Indexes, MSCI memasukkan nama PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA), PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Compa Tbk. (ULTJ).

Adapun yang didepak dari konstituen adalah emiten Grup Astra PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), PT Astrindo Nusantara Tbk. (BIPI), PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP), PT Lippo karawaci Tbk. (LPKR), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP).

MSCI merupakan singkatan dari Morgan Stanley Capital International, yaitu indeks saham yang diluncurkan oleh sebuah lembaga riset internasional Morgan Stanley.

Untuk masuk dalam indeks MSCI, suatu saham harus memenuhi sejumlah persyaratan termasuk kapitalisasi pasar yang besar, tingkat likuiditas yang tinggi, dan keterjangkauan bagi investor internasional.

Likuiditas dinilai oleh MSCI berdasarkan aktivitas perdagangan, memastikan bahwa saham tersebut diperdagangkan secara aktif dan mudah diakses oleh investor di seluruh dunia. Selain itu, saham tersebut harus sesuai dengan klasifikasi sektor dan geografis yang telah ditetapkan oleh MSCI.

Selain itu, MSCI merupakan perusahaan penyediaan indeks saham dan obligasi yang dikenal secara global. Secara tidak langsung, MSCI membantu dalam mengukur kinerja pasar di wilayah yang telah ditetapkan sesuai dengan standar perhitungan MSCI.

Teoritisnya, saat sebuah saham dimasukkan ke dalam indeks MSCI sering menunjukkan peningkatan likuiditas dan perubahan persepsi pasar terhadap saham tersebut. Inklusi dalam indeks global seperti MSCI memberikan sinyal positif kepada investor domestik dan internasional, menandakan bahwa saham tersebut telah memenuhi standar tertentu dalam kinerja dan stabilitas.

Dampaknya, saham tersebut cenderung mengalami peningkatan volume perdagangan karena banyak manajer investasi yang mengikuti indeks ini akan memasukkan saham tersebut dalam portofolio mereka.

Sebagai contoh, Indeks MSCI dapat digunakan sebagai dasar untuk produk reksa dana indeks atau exchange traded fund (ETF) yang dikelola oleh manajer investasi. Ini juga dapat meningkatkan kredibilitas dan visibilitas emiten di mata investor, berpotensi meningkatkan nilai saham karena permintaan yang meningkat, serta diversifikasi investor yang lebih luas, termasuk investor asing dan institusional.

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper