Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Regulasi Market Maker Meluncur Tepat Waktu Semester I/2024?

Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan regulasi market maker akan meluncur pada akhir semester I/2024. Dapatkah aturan tersebut launcing tepat waktu?
Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan regulasi market maker akan meluncur pada akhir semester I/2024. Dapatkah aturan tersebut launcing tepat waktu?Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan regulasi market maker akan meluncur pada akhir semester I/2024. Dapatkah aturan tersebut launcing tepat waktu?Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA —  Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan regulasi market maker akan meluncur pada akhir semester I/2024. Kebijakan tersebut diharapkan akan menambah likuditas perdagangan saham dan meningkatkan nilai transaksi di Bursa. Lantas, Dapatkah aturan tersebut launcing tepat waktu?

Sebagaimana diketahui, regulasi market maker menjadi salah satu poin yang diatur dalam revisi Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas. Dengan adanya regulasi market maker, BEI dapat mempublikasikan saham-saham kelas menengah dengan fundamental yang bagus, tetapi kurang likuid dipasar.

Nantinya, Anggota Bursa (AB) atau broker dapat menjadi market maker yang membuat saham-saham bagus tersebut lebih likuid.

Market maker adalah pihak yang ditunjuk oleh Bursa untuk selalu menyediakan kuotasi bid and offer dalam jumlah yang memadai. Dalam pelaksanaan dan pengembangannya, Bursa akan terus mengkaji aturan mengenai market maker.

Dalam perkembangan terkini, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, sejauh ini ada tiga perusahaan sekuritas sebagai Anggota Bursa (AB) yang potensial untuk menjadi market maker.

Lebih lanjut dia mengatakan, Bursa mengatur secara garis besar terkait persyaratan penyedia likuiditas (liquidity provider) yang berupa persyaratan standar operasional prosedur (SOP), manajemen risiko (risk management) dan sistem.

Adapun, bagi Anggota Bursa yang berminat menjadi liquidity provider dapat mengajukan permohonan kepada BEI dengan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Bursa.

"Saat ini ada tiga anggota bursa yang sedang diskusi dengan kami sebagai AB pilot, namun kami belum bisa mengungkapkan siapa saja perusahaan sekuritas tersebut," ujar Irvan menjawab pertanyaan Bisnis, pada Senin (13/5/2024).

Irvan mengatakan, saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang dalam proses menyiapkan pengaturan terkait liquidity provider. Sebelumnya, regulasi market maker ini disebutkan akan meluncur pada semester I/2024, namun untuk timeline peluncurannya BEI masih menunggu perkembangan pengaturan oleh OJK.

"Saya tidak bisa memastikan [peluncurannya] karena tergantung dari pengaturan di OJK, baru kami bisa bikin pengaturan di BEI. Harapannya bisa di tahun 2024 ini," jelasnya.

Menurut Irfan, market maker akan secara giat melakukan bid dan offer dalam transaksi saham dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para investor sebagai penyedia likuiditas.

Irvan menjelaskan BEI memiliki rencana akan menyediakan likuiditas terhadap efek-efek tertentu di pasar. Menurutnya market maker harus melakukan kuotasi beli-jual sesuai dengan yang diatur BEI pada level-level tertentu.

Alhasil, jika regulasi market maker telah diterapkan, maka harapannya nilai transaksi saham bisa meningkat. Adapun, per Senin (13/5/2024) rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) saham sebesar Rp11,74 triliun secara year-to-date (ytd), sedangkan hingga akhir 2024 BEI membidik RNTH bisa tembus Rp12,25 triliun.

"Kami harapkan liquidity provider dapat meningkatkan likuiditas transaksi dan penurunan spread atas saham-saham yang masuk dalam list saham yang dapat dikuotasikan oleh liquidity provider," pungkas Irvan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper