Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyampaikan akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 3 Mei 2024. Investor pun berharap adanya keputusan dividen jumbo.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen TLKM menuturkan RUPS akan dilaksanakan pada Jumat, 3 Mei 2024 pukul 13.30 WIB.
Telkom menuturkan, yang berhak hadir dalam RUPS tersebut adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam pemegang saham TLKM pada penutupan perdagangan saham pada 4 April 2024.
Adapun pemegang saham yang dapat mengusulkan mata acara tersebut adalah pemegang saham Seri A Dwiwarna, dan satu pemegang saham atau lebih yang mewakili satu per dua puluh (1/20) atau lebih dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan TLKM dengan hak suara sah.
Rajin Bagi Dividen
Telkom diketahui menjadi perusahaan yang rajin membagikan dividen ke pemegang sahamnya. TLKM tercatat tidak pernah absen membagikan dividen sejak tahun 2013.
Dividen dengan nilai terbesar dibagikan TLKM pada RUPS tahun 2020 dengan jumlah dividen Rp168,01 per saham, dengan jumlah Rp16,6 triliun yang menjadi dividen terbesar TLKM sepanjang masa.
Baca Juga
Adapun nilai terkecil dividen TLKM dalam 10 tahun terakhir adalah sebesar Rp89,46 per saham sejumlah Rp8,78 triliun, yang dibagikan pada tahun 2014.
Sementara itu, rasio pembayaran dividen terbesar TLKM diberikan pada tahun 2018, dengan rasio pembayaran atau dividend payout ratio sebesar 90%.
TLKM selalu memberikan investornya dividend payout ratio di atas 50% setiap tahunnya. Rasio pembayaran dividen terendah TLKM pada 10 tahun ke belakang ini adalah sebesar 60%.
Dividend payout ratio sebesar 60% tersebut dibagikan TLKM pada tahun 2022, 2015, dan 2014.
Adapun pada RUPST tahun 2023, TLKM membagikan dividen payout ratio sebesar 80% ke pemegang sahamnya, dengan nilai Rp167,59 per saham. TLKM membayarkan dividen dengan total Rp16,6 triliun tahun lalu.
Kinerja Telkom 2023
Telkom mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun 2023. Laba bersih Telkom naik 18,34% menjadi Rp24,56 triliun sepanjang tahun 2023.
Berdasarkan laporan keuangannya, TLKM mencatatkan pendapatan sebesar Rp149,2 triliun. Pendapatan ini meningkat 1,30% dari tahun 2022 yang senilai Rp147,3 triliun.
Menurut info memonya, pertumbuhan pendapatan ini didukung oleh pendapatan data, internet dan layanan IT yang tumbuh 6,5% secara tahunan menjadi Rp87,4 triliun. Layanan Indihome dan interkoneksi juga tumbuh masing-masing 2,7% year on year menjadi Rp28,8 triliun, dan 7% YoY menjadi Rp9,1 triliun pada 2023.
Kanal pendapatan lain Telkom yakni pendapatan SMS, Fixed and Cellular Voice turun 30,3% secara tahunan menjadi Rp12,5 triliun karena kanibalisasi dari aplikasi pesan instant (OTT) dan kelanjutan transisi dari layanan legacy ke data.
Di sisi lain, pendapatan dari jaringan dan layanan telekomunikasi lainnya naik 5,9% ke Rp11,5 triliun pada tahun 2023, yang didorong oleh pendapatan sewa menara.
Adapun total beban TLKM turun sepanjang tahun 2023 menjadi Rp104,8 triliun. Pendapatan ini turun 2,7% dari Rp107,72 triliun pada akhir 2022 lalu.
Dengan penurunan tersebut, TLKM mencatatkan peningkatan laba usaha 12,13% menjadi Rp44,3 triliun di 2023, dari Rp39,5 triliun di 2022.
Alhasil, laba bersih TLKM juga naik 18,34% menjadi Rp24,5 triliun di akhir tahun 2023, dari Rp20,75 triliun di akhir 2022. Meningkatnya laba bersih ini juga meningkatkan laba bersih per saham TLKM menjadi Rp247,92 per saham, dari Rp209,49 per saham.
Adapun per akhir 2023, TLKM memiliki kas dan setara kas sebesar Rp29 triliun, turun dari akhir 2022 sebesar Rp31,9 triliun.
Jumlah aset TLKM tercatat naik menjadi Rp287,04 triliun di akhir 2023, dari Rp275,19 triliun di akhir 2022. Jumlah liabilitas juga tercatat naik menjadi Rp130,4 triliun pada 2023, dari Rp125,9 triliun pada 2022.
Begitu juga dengan ekuitas TLKM yang naik menjadi Rp156,5 triliun di akhir 2023, dari Rp149,2 triliun di akhir 2022.