Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.155 Usai BI Naikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25%

Rupiah Ditutup naik ke level Rp16.155 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (24/4/2024) sesaat setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga menjadi 6,25%.
Rupiah Ditutup naik ke level Rp16.155 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (24/4/2024) sesaat setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga menjadi 6,25%. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Rupiah Ditutup naik ke level Rp16.155 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (24/4/2024) sesaat setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga menjadi 6,25%. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup naik ke level Rp16.155 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (24/4/2024) sesaat setelah Bank Indonesia memutuskan menaikkan suku bunga menjadi 6,25%.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan dengan kenaikan sebesar 0,40% atau 65 poin ke level Rp16.155 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar tercatat 0,16% ke level 105,675.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,05%, peso Filipina melemah 0,08%, yuan China melemah 0,01% dan baht Thailand 0,19%.

Sementara itu, mata uang yang naik terhadap dolar AS adalah dolar Taiwan sebesar 0,17%, won Korea naik 0,64%, rupee India naik 0,06% dan ringgit Malaysia menguat 0,05%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan salah satu sentimen datang dari keputusan Bank Indonesia. Sesuai prediksi Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 23-24 April 2024 di saat anjloknya nilai tukar rupiah.

“Keputusan menaikkan suku bunga untuk memperkuat stabilitas rupiah dari kemungkinan memburuknya risiko global serta langkah preemptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025,” kata dia dalam riset harian, Rabu (24/4/2024).

Di sisi lain, indeks dolar dan indeks dolar berjangka sedikit bergerak di perdagangan Asia setelah turun tajam pada hari Selasa, karena data indeks manajer pembelian menunjukkan kelemahan tak terduga dalam aktivitas bisnis AS. Namun dolar mempertahankan sebagian besar kenaikannya sejauh ini pada bulan April, karena para pedagang tidak memperhitungkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve.

Fokus pasar kini tertuju pada data ekonomi AS yang akan datang, yang berpotensi memberikan lebih banyak petunjuk mengenai suku bunga. Data produk domestik bruto kuartal pertama akan dirilis pada hari Kamis, sementara data indeks harga PCE alat pengukur inflasi pilihan The Fed akan dirilis pada hari Jumat.

Indikator-indikator terbaru yang menunjukkan inflasi AS yang tinggi menyebabkan pasar mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni.

Di asia, Bank of Japan mengadakan pertemuan penetapan kebijakan terbaru pada hari Jumat, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga setelah menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 17 tahun pada bulan Maret.

Di Eropa, Bank of England diperkirakan akan menurunkan suku bunga setidaknya setengah poin persentase tahun ini, dengan pemotongan pertama dilakukan pada bulan Juni atau Agustus.

Sementara itu, untuk perdagangan Besok, Kamis (25/4/2024) mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.110 - Rp16.180 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper