Bisnis.com, JAKARTA — PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk. (ATLA) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (16/4/2024). ATLA melepas sebanyak 1,2 miliar saham baru dalam IPO ini.
Saham ATLA tercatat dibuka menguat 35% ke level Rp135 per saham pada pembukaan perdagangan hari ini atau menyentuh batas auto reject atas (ARA). Sebanyak 707.838 saham ATLA diperdagangkan dengan nilai Rp9,45 miliar pada pagi ini.
Sebagai informasi, ATLA menetapkan harga penawaran umum sebesar Rp100 per saham. Dengan harga ini, jumlah nilai pernawaran umum sebanyak-banyaknya adalah Rp120 miliar.
Direktur Utama ATLA Yophi Kurniawan Iswanto mengatakan IPO ini dilakukan sebagai langkah untuk mendukung sumber pendanaan ATLA dalam memenuhi kebutuhan modal kerja yang diperlukan dalam pelaksanaan kontrak-kontrak yang sudah perseroan dapatkan.
"Selain itu dana IPO juga digunakan untuk menambah peralatan perseroan untuk menunjang proyek perseroan yang selama ini sebagian besar masih disewa dari pihak ketiga," ujarnya, Selasa (16/4/2024).
Dia melanjutkan, setelah IPO ATLA akan tetap membuka diri terhadap potensi bisnis agar bisa berkembang. Menurutnya, potensi ke depannya dari survei dan inspeksi masih sangat besar dan tidak hanya pada minyak dan gas.
Baca Juga
"Untuk energi baru terbarukan pun membutuhkan survei dan inspeksi. Momentum IPO ini akan memberikan percepatan kepada kami untuk tumbuh sekaligus memperkuat pondasi keuangan kami untuk menghadapi tantang ekspansi di masa depan," ucapnya.
Dalam prospektusnya, emiten yang akan menggunakan kode ATLA ini berencana menawarkan 1,2 miliar saham baru atau sebanyak 19,36% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Manajemen ATLA menjelaskan, dana IPO sekitar 36,74% akan digunakan untuk pembelian peralatan guna menunjang kegiatan operasional ATLA.
Lalu sisanya akan digunakan untuk modal kerja seperti biaya instalasi peralatan seperti biaya sewa peralatan, biaya dukungan teknis, pekerjaan pengawasan dan supervisi teknis, biaya tenaga ahli, biaya penelitian dan survei, biaya perlengkapan survei, biaya transportasi dan akomodasi, biaya pemeliharaan, biaya sewa, gaji karyawan dan lain-lain.
Selain menawarkan saham baru, ATLA juga menerbitkan waran sesi I sebanyak 1,74 miliar atau setara dengan 34,80% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Setiap pemegang 20 saham baru berhak atas 20 waran seri I.
Harga pelaksanaan tercatat sebesar Rp300 dengan potensi dana sebesar Rp522 miliar. Dana yang diperoleh ATLA dari pelaksanaan Waran Seri I, akan digunakan seluruhnya oleh untuk modal kerja yaitu biaya instalasi peralatan.
ATLA menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Adapun masa penawaran pertama (bookbuilding) berlangsung dari 19 hingga 22 Maret 2024, penawaran umum diperkirakan akan dilakukan pada 2 hingga 4 April 2024.
-----------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.