Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengukur Potensi Kenaikan Harga Emas kala Konflik Eropa dan Rusia Memuncak

Harga emas minggu ini masih menunjukkan potensi untuk kenaikan tersengat sentimen ketegangan antara Eropa dan Rusia
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas minggu ini masih menunjukkan potensi untuk kenaikan tersengat sentimen ketegangan antara Eropa dan Rusia yang telah menciptakan kekhawatiran baru dalam komunitas investor.

Menurut analis senior dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, konflik yang semakin meruncing antara Eropa dan Rusia, ditambah dengan ketidakpastian terkait Ukraina dan Amerika Serikat, telah menimbulkan kekhawatiran terhadap stabilitas geopolitik global. 

Ancaman dugaan konflik terorisme yang berpotensi terkait dengan Ukraina dan Amerika Serikat turut menambah ketidakpastian di pasar. Dalam situasi ini, investor cenderung mencari perlindungan dari aset-aset yang dianggap lebih aman, seperti emas.

Salah satu dampak yang signifikan dari meningkatnya ketegangan geopolitik adalah keraguan terhadap nilai dolar AS. Keterlibatan yang semakin intensif dari Amerika Serikat dalam konflik tersebut telah menimbulkan spekulasi mengenai stabilitas dolar AS. 

Fischer memperkirakan bahwa hal ini kemungkinan akan menyebabkan dedolarisasi oleh beberapa negara sebagai respons terhadap ketidakpastian terhadap mata uang tersebut. 

Dalam konteks ini, emas seringkali dianggap sebagai aset safe haven yang menarik bagi investor dalam situasi geopolitik yang tidak stabil. Dedolarisasi yang terjadi dan meningkatnya minat terhadap emas sebagai perlindungan terhadap ketidakpastian membuat prospek kenaikan harga emas minggu ini semakin menarik.

Meskipun ada penurunan harga emas dalam sesi perdagangan terakhir, analisis harga emas hari ini menunjukkan bahwa harga futures emas untuk penyerahan April diperdagangkan pada US$2,00 per troy ons pada waktu penulisan, turun 0,86% dari sesi sebelumnya. 

Namun, Fischer memperkirakan bahwa harga emas kemungkinan akan mendapat support pada level US$2.149,20 dan resistance pada US$2.225,30.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja dolar terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,49%, sementara perak dan tembaga mengalami penurunan masing-masing 0,68% dan 1,38%. Meskipun demikian, potensi kenaikan harga emas minggu ini tetap terbuka.

Fischer menekankan bahwa faktor-faktor geopolitik dan dedolarisasi menjadi pemicu utama dalam meningkatnya minat investor terhadap emas sebagai aset safe haven. 

Dengan perubahan harga emas yang masih cenderung tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan yang signifikan, prospek kenaikan harga emas minggu ini tetap menarik bagi para investor yang ingin mengambil posisi dalam pasar yang penuh dengan ketidakpastian ini. (Joyceline Munthe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper