Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah jelang Rapat The Fed, Dekati Rp15.600 per Dolar AS

Rupiah dibuka melemah bersama mata uang Asia lainnya terhadap dolar AS jelang rapat The Fed.
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah ke level Rp15.599 pada perdagangan hari ini, Senin (18/3/2024). Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka melemah 0,12% ke Rp15.599 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,03% ke 103,46.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia dibuka mayoritas melemah. Yen Jepang turun 0,09%, dolar Singapura turun 0,03%, dolar Taiwan turun 0,04%, won Korea Selatan turun 0,22%, dan peso Filipina turun 0,22%.

Kemudian rupee India turun 0,07%, yuan China stagnan, ringgit Malaysia turun 0,23%, dan baht Thailand turun 0,04%.

Sebelumnya, Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan pada akhir pekan sebelumnya dolar AS terlihat bergerak menguat terhadap rupiah. Penyebabnya, selain karena data inflasi AS yang masih tinggi, juga karena tensi konflik Israel meningkat seiring kabar bahwa PM Israel Netanyahu menyetujui serangan ke daerah Rafah pada akhir pekan.

Di sisi lain, data inflasi AS, Indeks Harga Konsumen (CPI) AS Februari 2024 yang rilis pada 12 Maret 2024 sebesar 3,2% year-on-year (yoy). Sementara itu, data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang rilis pada 14 Maret 2024 sebesar 1,6% yoy.

Menurut Ariston, dengan kondisi data inflasi AS yang masih tinggi, pelaku pasar mungkin berekspektasi Bank Sentral AS tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunga acuannya. Saat ini suku bunga The Fed masih ditahan di kisaran 5,25%-5,5%.

"Sehingga dolar AS kemungkinan masih bisa menguat menjelang rapat evaluasi tersebut," ujar Ariston.

Ariston mengatakan, terkait kemungkinan hasil FOMC The Fed pekan ini, bila bank sentral AS berhasil meyakinkan pasar jika tahun ini pasti ada pemangkasan suku bunga, maka dolar Amerika mungkin bisa bergerak melemah pasca-rapat tersebut.  

"Sebaliknya, bila ada penekanan pemangkasan belum akan terjadi dalam waktu dekat, dolar AS bisa menguat lagi. Potensi pelemahan rupiah ke arah Rp15.700-Rp15.750, sedangkan potensi penguatan ke arah Rp15.500," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper