Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah sentimen mempengaruhi pasar saham pada perdagangan IHSG pekan depan yaitu sentimen suku bunga The Fed dan Bank Indonesia serta tanggal ex date dividen bank jumbo BBRI dan BBCA. Beberapa saham menarik diperhatikan seperti PGAS, INKP, dan BBRI.
Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengimbau para trader memerhatikan sentimen suku bunga BI dan Fed serta Ex-Date Dividen BMRI dan jadwal dividen BBCA.
"BI Rate akan dipertahankan pada level 6,00% pada semester I/2024 dan baru mulai turun pada semester II/2024 sejalan dengan bauran kebijakan moneter yang diterapkan BI untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal," kata Angga dalam riset mingguan, dikutip Minggu, (17/3/2024).
Di sisi lain, Fed Rate diprediksi tetap sesuai dengan prediksi yang akan turun di Juni atau Juli 2024 karena data inflasi yang belum mencapai target 2% the Fed.
Angga menambahkan ex date dividen BMRI sebagai salah satu saham dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat di IHSG tentunya akan berdampak ke gerak IHSG yang dapat ikut terseret turun.
"Yield dividend BMRI mencapai 4,7% hampir 5% dan pada ex-date akan turun sebanyak persentase tersebut. Jadwal dividen BBCA juga wajib dipantau karena menjadi acuan investor melakukan penjualan saham setelah cum date," tegasnya.
Baca Juga
Pada perdagangan pekan lalu, IHSG yang ditutup anjlok lebih dari 1% disebabkan tekanan sektor IDXENERGY dan IDXFINANCE yang menjadi top losers dan sektor IDXTRANS dan IDXNONCYC yang menjadi top gainersnya.
Pada minggu lalu ada sejumlah sentimen yang memengaruhi laju IHSG yakni data ekonomi AS, neraca dagang Februari, all time high baru IHSG dan pergerakan using.
Data ekonomi AS yang memengaruhi IHSG yakni inflasi AS naik 0,1% ke level 3,2% YoY atau lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya dan konsensusnya di level 3,1%, Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang naik ke level 0,6% MoM di Februari 2024 atau lebih tinggi dari konsensusnya di level 0,3% dan Retail Sales AS naik ke level 0,6% MoM pada Februari 2024 meski masih di bawah konsensusnya yang berada di 0,8%.
Terkait neraca dagang Februari tercatat surplus US$0,87 miliar yang menandai surplus 46 bulan beruntun. Surplus terjadi arena nilai ekspor lebih besar daripada impor. Nilai ekspor tercatat US$19,31 miliar dan nilai impor US$18,44 miliar.
Didasarkan pada data-data ekonomi dan sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 22 Maret 2024, yakni Buy PGAS dengan support Rp1.200, resistance Rp1.300, buy INKP dengan support di Rp8.225, resistance Rp9.100 serta buy BBRI dengan support di Rp5.875, resistance di Rp6.200.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.