Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 15 Maret 2024

Rupiah diprediksi berfluktuasi namun akan ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (15/3/2024), usai rilis Indeks Harga Produsen (PPI) AS.
Rupiah diprediksi berfluktuasi namun akan ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (15/3/2024), usai rilis Indeks Harga Produsen (PPI) AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Rupiah diprediksi berfluktuasi namun akan ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (15/3/2024), usai rilis Indeks Harga Produsen (PPI) AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berfluktuasi namun akan ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (15/3/2024), usai rilis Indeks Harga Produsen (PPI) AS.

Pada penutupan perdagangan Kamis (14/3/2024), rupiah ditutup melemah 0,03% atau 5 poin ke level Rp15.580 per dolar AS, setelah ditutup menguat pada perdagangan sesi sebelumnya. Pada saat yang sama, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau menguat 0,05% di posisi 102,84 kemarin sore.

Mayoritas mata uang Asia terpantau kompak melemah terhadap dolar AS. Misalnya, yen Jepang turun 0,01%, dolar Taiwan ambles 0,12%, won Korea melemah 0,27%, dan peso Filipina turun 0,04%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pembacaan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang kuat membuat fokus pasar beralih ke pembacaan inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) AS dan penjualan ritel, yang dirilis pada Kamis (14/3). Keduanya diperkirakan akan menjadi faktor dalam pandangan The Fed soal suku bunga.

"Data tersebut juga muncul sebelum pertemuan The Fed minggu depan, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil dan memberi sinyal tidak ada rencana segera untuk mulai melonggarkan kebijakan," ujar Ibrahim dalam riset, dikutip Jumat (15/3/2024).

Di lain sisi, inflasi Jepang yang lebih tinggi adalah dua pertimbangan terbesar bagi Bank of Japan (BoJ) untuk mulai mengurangi suku bunga negatif dan kebijakan pengendalian kurva imbal hasil (YCC).

Ibrahim mengatakan, BOJ akan mengadakan pertemuan pekan depan, dengan laporan menunjukkan bahwa diakhirinya suku bunga negatif dan YCC dapat dilakukan pada saat itu atau pada pertemuan April 2024. Tanda-tanda ketahanan perekonomian Jepang baru-baru ini juga semakin memperkuat ekspektasi BOJ yang tidak terlalu dovish.

Sementara itu di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan survei konsumen terhadap kondisi ekonomi pada Februari 2024 menurun. Hal itu tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2024 berada di level 123,1, dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 125.

"Sementara itu, untuk perdagangan hari ini, Jumat [15/3] mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah tipis direntang  Rp15.550-Rp15.620," pungkas Ibrahim.


Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper