Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Bidik Tiga Perusahaan Jumbo Beraset Rp3 Triliun IPO pada 2024

BEI membidik tiga perusahaan beraset di atas Rp3 triliun dapat mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) pada 2024.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyampaikan pihaknya mengincar 3 perusahaan beraset di atas Rp3 triliun untuk dapat melakukan IPO sepanjang 2024 – Bisnis/Dionisio Damara.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyampaikan pihaknya mengincar 3 perusahaan beraset di atas Rp3 triliun untuk dapat melakukan IPO sepanjang 2024 – Bisnis/Dionisio Damara.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik tiga perusahaan beraset di atas Rp3 triliun dapat mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) pada 2024.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan bahwa pihaknya selalu menargetkan ada lighthouse company atau perusahaan yang dianggap sebagai mercusuar, untuk melantai di bursa setiap tahunnya.

Menurutnya, perusahaan lighthouse memiliki beberapa karakter, salah satunya free float atau saham yang dimiliki publik minimal 15%. Adapun dari sisi aset senilai Rp3 triliun.

“Kami targetkan tiga [perusahaan] lighthouse, tentu itu minimal. Kalau dari sisi jumlah total efek dari 200 menjadi 250,” ujarnya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Nyoman menambahkan bahwa pada prinsipnya, BEI terus melakukan pendekatan, baik terhadap perusahaan berskala besar maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

BEI diketahui menargetkan sebanyak 62 perusahaan melantai sepanjang 2024. Sampai dengan saat ini, tercatat sudah 18 perusahaan yang melakukan pencatatan saham perdana. Terbaru adalah PT Bersama Mencapai Puncak Tbk. (BAIK).

BAIK merupakan emiten ke-18 yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2024. Perusahaan ini bergerak dalam pengelolaan rumah makan secara langsung dan melalui entitas anak, kemitraan rumah makan, serta perdagangan bahan baku.

Pada pencatatan perdananya, BAIK menawarkan 225.000.000 saham baru atau setara dengan 20% dari modal disetor setelah IPO.

Saham ini ditawarkan dengan harga Rp278 per saham, dan mengalami oversubscribed hingga 117,22 kali saat periode penawaran umum.

Dengan demikian, BAIK berpotensi meraup dana segar Rp62,55 miliar dari IPO. Perseroan juga menerbitkan sebanyak 225.000.000 Waran Seri I dengan rasio setiap pemegang 1 saham baru berhak memperoleh 1 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp400 per saham.

Dalam proses IPO tersebut, BAIK menggandeng PT MNC Sekuritas dan PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper