Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 17 Emiten IPO Tahun Ini Jelang Quick Count Pilpres 2024

Pergerakan harga saham dua emiten IPO tahun ini meroket meski mayoritas terkapar di zona merah menjelang quick count Pilpres 2024.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja pergerakan saham 17 emiten IPO tahun ini mayoritas berjibaku di zona merah sehari menjelang bermunculan hasil quick count Pilpres 2024.

Berdasarkan data hingga akhir perdagangan Selasa (13/2/2024), sebanyak 11 dari 17 saham IPO 2024 terkoreksi dan parkir di zona merah.

Koreksi paling dalam dibukukan oleh emiten PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk. (MPIX). Tercatat, pergerakan harga saham MPIX terkoreksi 25% ke Rp189.

Sebagai catatan, Mitra Pedagang Indonesia melakukan pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2024. Adapun, saham MPIX tercatat di papan pengembangan.

Sebaliknya, terdapat dua emiten IPO 2024 yang mampu menguat hingga dua digit sehari menjelang pelaksanaan Pilpres 2024.

Secara terperinci, PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk. (MKAP) menanjak 34,19% atau 53 poin ke Rp208 pada akhir perdagangan Selasa (13/2/2024). 

Selanjutnya, PT Ecocare Indo Pasifik Tbk. (HYGN) yang baru resmi melantai di BEI sehari sebelum pencoblosan Pemilu 2024. Saham HYGN dibuka hampir menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) 33,79% ke Rp194. 

Ecocare Indo Pasifik mencatatkan 2,25 miliar lembar saham dengan kapitalisasi pasar Rp366,12 miliar. HYGN menjadi perusahaan ke 17 yang tercatat di BEI pada 2024. 

Pada penawaran umum, berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti, saham Ecocare Indo Pasifik mengalami total kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 29,38 kali.

BEI mencatat ada 24 perusahaan yang berada dalam antrean penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) per 7 Februari 2024. Adapun, 4 calon emiten di antaranya memiliki aset jumbo di atas Rp250 miliar. 

Mengacu data pipeline BEI, selain perusahaan beraset jumbo, tercatat ada 3 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp50 miliar. Adapun, 17 perusahaan lainnya memiliki aset skala menengah di antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar yang masih antre untuk IPO. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper