.jpg){kind=small}
Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak empat calon emiten akan melantai di Bursa Efek Indonesia besok, Rabu (7/2/2024).
Saham emiten IPO yang cenderung volatil dapat dimanfaatkan trader dalam jangka pendek. Namun, untuk investor jangka panjang kinerja fundamental menjadi faktor yang harus diperhatikan
Empat perusahaan yang akan tercatat di BEI besok adalah PT PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. (ALII) yang merupakan emiten Grup Bakrie, PT Terang Dunia Internusa Tbk. (UNTD) yaitu anak usaha PT Sepeda bersama Indonesia Tbk. (BIKE), serta dua emiten sektor teknologi PT Topindo Solusi Komunika Tbk. (TOSK) dan PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk. (MPIX).
Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian mengatakan dari empat emiten tersebut jika dilihat dari kinerja keuangan ada terlihat baik dan tidak. Selain dilihat dari laporan keuangan, rencana ekspansi ke depan juga bisa jadi pertimbangan para investor memilih saham IPO.
“Sebenarnya dilihat lapkeu ada yang bagus ada yang tidak. Namun, dilihat dari ekspansi ke depan, investor dapat memperhatikan UNTD,” kata Ayu Dian saat ditemui di Jakarta, Selasa (6/2/2024).
Ayu Dian mengatakan salah satu yang dapat diperhatikan dari rencana ekspansi adalah UNTD. Menurutnya, penggunaan dana IPO UNTD ditujukan untuk menggenjot pasar sepeda motor listrik.
Baca Juga
Pasar sepeda motor listrik, kata Ayu Dian, masih menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Hal itu membuat prospek UNTD menjadi menarik.
Mengutip prospektus seluruh dana IPO UNTD akan digunakan sebagai modal kerja untuk membeli bahan baku sepeda motor listrik dan E-Moped, antara lain untuk pembelian frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi information display (spidometer digital, GPS), brake system, dan suspensi.
.%5B1%5D.jpg)
Dana IPO Bayar Utang
Selain UNTD, Ayu Dian mencermati emiten milik Bakrie yaitu ALII terutama soal rencana penggunaan dana. Menurut Ayu, dana IPO yang dipakai untuk kebutuhan refinancing atau pembayaran utang dapat menjadi sentimen positif maupun negatif.
“Apakah setelah dilakukan refinancing, kinerja akan tergenjot atau justru makin terpuruk,” kata Ayu Dian.
Seperti yang diketahui, sebagian besar dana dari IPO ALII akan dialokasikan untuk melunasi hutang anak usaha. Lebih spesifik, 75% dari dana tersebut akan diberikan sebagai pinjaman kepada Perusahaan Anak, yaitu MCT.
MCT nantinya akan menggunakan dana tersebut untuk membayar sebagian atau seluruh utang pokoknya kepada OCP Asia Fund IV (SF 1) Pte. Limited dan OCP Asia Fund V (SF 1) Pte. Limited.
Sementara itu, berdasarkan data prospektus, per Agustus 2023 ALII membukukan total liabilitas sebesar Rp1,24 triliun dengan rincian liabilitas jangka pendek sebesar Rp312,34 miliar dan liabilitas jangka panjang di level Rp928,50 miliar. Liabilitas tersebut meningkat dibandingkan dengan periode akhir 2022 yang berada di posisi Rp1,05 triliun.
Di sisi lain, total ekuitas tercatat naik menjadi Rp614,30 miliar dibandingkan dengan periode akhir 2022 sebesar Rp347,67 miliar. Alhasil, total aset yang dimiliki ALII sebesar Rp1,85 triliun.
