Bisnis.com, JAKARTA — Satu lagi kabar Grup BUMN yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kali ini, entitas PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), TelkomMetra membuka peluang untuk membawa portofolionya, asuransi AdMedika untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra) adalah perusahaan yang memulai usahanya sebagai penyedia TV berbayar sejak didirikan pada tanggal 28 Mei 1997. TelkomMetra kemudian melakukan perjalanan sebagai penyedia Media, Edutainment dan Services (IMES). Telkom menguasai 99% saham TelkomMetra.
Direktur Utama TelkomMetra Pramasaleh H. Utomo mengatakan AdMedika akan menjadi salah satu kandidat yang pertama yang akan melantai di Bursa. Dia menuturkan IPO ini paling cepat dapat terjadi pada 2025.
"Kami punya fokus portofolio AdMedika, InfoMedia, Finnet, dan MdMedia punya target IPO, paling cepat di 2026. Tapi kalau ternyata 2025 selesai grooming-nya dan ada investor, dalam suasana market bagus, kita bisa lebih cepat [IPO]," kata Prama di Jakarta, dikutip Jumat (2/2/2024).
Prama juga menyampaikan tidak menutup kemungkinan bagi TelkomMetra untuk melantai di Bursa. Hanya saja, kata dia, dalam skenario strategis, TelkomMetra akan melihat bagaimana perkembangan industri.
Menurut Prama, saat ini TelkomMetra memiliki tujuan untuk meningkatkan kapabilitas investasi Telkom.
Baca Juga
Data Center
Sementara itu, Telkom menyampaikan akan menggandeng investor untuk pengembangan bisnis data center melalui PT Telkom Data Ekosistem (TDE) ke depannya.
Direktur Group Business Development Telkom Honesti Basyir mengatakan kerja sama Telkom dengan PT Indosat Tbk. (ISAT) melalui NeutraDC dan BDx Indonesia, merupakan salah satu bagian dari kolaborasi pengembangan data center.
Menurut Honesti, Telkom memiliki tujuan utama dalam bisnis ini, yaitu menjadi market leader data center untuk Indonesia dan regional melalui TDE.
"Sehingga ekspansi yang kami butuhkan tidak hanya di Indonesia, tetapi kami ingin menjalin komunikasi dengan region seperti Malaysia, Filipina, dan Jepang untuk bisa memiliki data center," ucap Honesti dalam Media Gathering Telkom, Kamis (1/2/2024).
Honesti melanjutkan, Telkom saat ini terus membangun dan memperbesar kapasitas data center mereka. Dia menyebut Telkom membangun kampus 1 dan kampus 2 hyperscale data center di Cikarang dan di Batam.
Selain itu, kata dia, TLKM juga akan mengubah sentra-sentra telepon yang ada di daerah menjadi data center berkapasitas kecil.
Dengan pengembangan tersebut, Honesti menyebut Telkom tidak mungkin membiayai investasi data center tersebut sendiri. Menurutnya, pengembangan ini membutuhkan investor karena investasinya yang mahal.
"Kami butuh investor, karena mahal sekali investasi. Semua data center yang dibangun dari nol itu capital intensive semua," ujar Honesti.
Honesti juga melihat, saat ini pemain data center lazim melakukan kolaborasi untuk melakukan pengembangan data center.
Adapun Honesti menyebut saat ini TLKM memiliki data center dengan kapasitas sekitar 40-45 MegaWatt (MW), dengan utilisasi sebesar 70%. Menurutnya, TLKM akan membangun sekitar 50 MW kapasitas data center untuk tahun ini.