Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan penjualan Sukuk Tabungan seri ST011 tembus Rp5 triliun hingga akhir masa penawaran pada 6 Desember 2023.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan antusiasme masyarakat dan nasabah positif terhadap produk ST011. Sukuk Tabungan ST011-T2 tenor 2 tahun paling laris diburu investor.
"Jumlah pemesanan ST011 di BCA mencapai lebih dari Rp5 triliun dengan komposisi 70% pemesanan pada tenor 2 tahun," ujar Hera kepada Bisnis, pada Selasa, (12/12/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan, BCA berharap ke depannya dapat terus mencatatkan pencapaian positif seiring dengan meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi pada SBN ritel.
Sebagai informasi, sepanjang 2023, pemerintah telah menerbitkan tujuh seri SBN ritel, yakni SBR012, SR018, ST010, ORI023, SR019, ORI024, dan ST011. Alhasil, BCA membukukan penjualan dari ketujuh seri SBN ritel sebesar Rp40 triliun.
"Sepanjang tahun 2023, minat masyarakat dan nasabah akan SBN cukup tinggi sehingga total pemesanan tujuh seri SBN ritel di BCA mencapai lebih dari Rp40 triliun," pungkas dia.
Baca Juga
Adapun, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mencatat total penjualan Sukuk Tabungan seri ST011 tembus Rp20,02 triliun hingga akhir masa penawaran 6 Desember 2023.
Seperti diketahui terdapat dua tenor untuk seri ST011-T2 yakni untuk tenor 2 tahun memiliki imbal hasil sebesar 6,3% (floating with floor) per tahun dan Green Sukuk ST011-T4 tenor 4 tahun dengan imbal hasil sebesar 6,5% (floating with floor) per tahun.
Berdasarkan catatan Kemenkeu, rincian total penjualan ST011T2 sebesar Rp14,5 triliun dan ST011T4 sebesar Rp5,5 triliun. Kuota seri ST011T4 telah terpenuhi tiga hari sebelum masa penawaran berakhir, hal ini menunjukkan minat investor terhadap ST tenor 4 tahun masih tinggi.
Jumlah investor baru ST011T2 dan ST011T4 terhadap SBN ritel sebanyak 15.586 investor dengan total volume pemesanan Rp2,9 triliun. Sedangkan jika dibandingkan terhadap SBSN ritel, jumlah investor baru sebesar 23.177 investor dengan total volume pemesanan Rp4,7 triliun.