Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Semringah, Penjualan Sukuk Tabungan ST011 Tembus Rp20 Triliun

DJPPR Kemenkeu semringah menyambut hasil penjualan Sukuk Tabungan ST011 yang menembus Rp20 triliun hingga akhir masa penawaran hari ini, Rabu, (6/12/2023).
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) semringah menyambut hasil penjualan Sukuk Tabungan ST011 yang menembus Rp20 triliun hingga akhir masa penawaran hari ini, Rabu, (6/12/2023).

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, sejauh ini hasil penjualan ST011 sesuai yang diharapkan, sebab minat masyarakat semakin tinggi untuk berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN) ritel.

"Terbukti ST011 yang merupakan seri SBN ritel terakhir di 2023 terus diburu investor. Dari target yang hanya Rp10 triliun, sampai hari ini sudah Rp19 triliun lebih," ujar Dwi kepada Bisnis dikutip Rabu, (6/12/2023).

Lebih lanjut dia mengatakan, sepanjang 2023 pemerintah telah menerbitkan tujuh seri SBN ritel, yakni SBR012, SR018, ST010, ORI023, SR019, ORI024, dan ST011, ditambah satu kali cash wakaf linked sukuk (CWLS). Sehingga, proyeksi penerbitan SBN ritel pada 2024 ditargetkan sama seperti tahun ini.

"Untuk penerbitan SBN ritel tahun depan, kurang lebih targetnya sama dengan tahun ini dengan frekuensi yang sama tujuh kali," pungkas Dwi.

Adapun, mengacu data salah satu mitra distribusi Bareksa pada penutupan penawaran hari ini, penjualan ST011 tercatat tembus Rp20,02 triliun dari kedua seri. Namun, kepastian besaran nilai akhir pemesanan atau penjualan ST011, akan disampaikan pemerintah pada 11 Desember 2023 sesuai jadwal penetapan hasil penjualan ST011.

Secara terperinci, nilai penjualan ST011-T2 tenor dua tahun tercatat sebesar Rp14,52 triliun, sedangkan ST011-T4 tenor empat tahun sudah ludes terjual sebesar Rp5,5 triliun.

Besaran kupon yang tinggi menjadi salah satu daya tarik penjualan ST011. Adapun seri ST011-T2 bertenor 2 tahun memiliki imbal hasil sebesar 6,3% (floating with floor) per tahun, dan ST011-T4 tenor 4 tahun dengan imbal hasil sebesar 6,5% (floating with floor) per tahun.

Direktur Surat Utang Negara Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan hasil penjualan sebanyak tujuh seri SBN ritel yang diterbitkan oleh pemerintah telah melampaui target awal yang ditetapkan.

Pada keenam seri sebelumnya, realisasi penerbitan SBN ritel tercatat mencapai Rp127,4 triliun. Alhasil, jika ditambah data penjualan sementara ST011, maka total penggalangan dana di SBN ritel tembus Rp147,42 triliun atau naik 37,26% secara year-on-year (yoy) dibandingkan realisasi pada 2022.

"Capaian hasil penerbitan SBN ritel tahun 2023 tersebut melampaui target awal tahun 2023 sebesar Rp130 triliun, dan meningkat cukup signifikan dari capaian penerbitan SBN ritel tahun 2022 lalu sebesar Rp107,4 triliun," ujar Deni kepada Bisnis, pada Selasa, (5/12/2023).

Menurut Deni, prospek investasi SBN ritel tahun 2024 diperkirakan masih semarak. Beberapa faktor pendukungnya antara lain adalah kondisi perekekonomian nasional yang tetap solid dengan pertumbuhan ekonomi yang positif dan tingkat inflasi yang terkendali.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah berencana menargetkan pembiayaan utang yang bersumber dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp666,44 triliun seperti tertuang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.  

RAPBN yang akan dibiayai oleh penerbitan SBN pada tahun depan naik 83,6% jika dibandingkan dengan outlook APBN tahun 2023 sebesar Rp362,93 triliun.   

Dokumen Nota Keuangan dan RAPBN 2024 menyebutkan target penerbitan SBN akan dipenuhi melalui dua instrumen utama yaitu SUN dan SBSN baik dalam bentuk rupiah maupun valas dengan tenor 2-50 tahun dan SPN/S. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper