Bisnis.com, JAKARTA — Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mencatat total penjualan Sukuk Tabungan seri ST011 tembus Rp20,02 triliun hingga akhir masa penawaran 6 Desember 2023.
Adapun, ST011 merupakan penerbitan instrumen SBSN ritel terakhir pada 2023. Sukuk Tabungan seri ST011T2 tenor 2 tahun menawarkan tingkat kupon sebesar 6,30% per tahun dan seri ST011T4 tenor 4 tahun memiliki kupon 6,50% per tahun yang bersifat floating with floor.
"Terbukti, animo masyarakat sangat tinggi untuk berinvestasi di ST011. Antusiasme masyarakat juga terlihat dari keikutsertaan dalam kegiatan edukasi yang dilaksanakan baik secara offline maupun online sepanjang masa penawaran ST011," tulis DJPPR Kemenkeu dikutip Selasa, (12/12/2023).
Berdasarkan catatan Kemenkeu, rincian total penjualan ST011T2 sebesar Rp14,5 triliun dan ST011T4 sebesar Rp5,5 triliun. Kuota seri ST011T4 telah terpenuhi tiga hari sebelum masa penawaran berakhir, hal ini menunjukkan minat investor terhadap ST tenor 4 tahun masih tinggi.
Berdasarkan range nominal pemesanan, baik ST011T2 maupun ST011T4, jumlah investor terbanyak berada pada range Rp5 juta hingga Rp100 juta. Sebanyak 44,83% untuk ST011T2, dan 43,71% untuk ST011T4.
Adapun, volume pemesanan terbesar pada range di atas Rp1 miliar yakni 39,82% untuk ST011T2 dan sebesar 49,20% untuk ST011T4.
Baca Juga
Berdasarkan wilayah pemesanan, ST011 menjangkau seluruh provinsi di wilayah Indonesia. Dari kedua seri, pemesanan didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta), untuk ST011T2 dengan jumlah investor 32.836 orang (60,20%) dan volume pemesanan Rp6,95 triliun (47,84%). Sedangkan untuk ST011T4, jumlah investor 11.497 orang (60,14%) dan volume pemesanan Rp2,67 triliun (48,50%).
Ditinjau berdasarkan profesinya, baik ST011T2 maupun ST011T4 jumlah investor didominasi pegawai swasta yaitu sebesar 34,10% dan 36,55%, sedangkan volume pemesanan didominasi pegawai wiraswasta masing-masing sebesar 34,25% dan 34,08%.
Jumlah investor milenial mendominasi dengan total investor sebesar 28.575 orang untuk ST011T2 dan 10.655 orang untuk ST011T4. Kemenkeu mencatat kontribusi investor milenial terus meningkat dibandingkan penerbitan ST010.
Berdasarkan gender, baik ST011T2 maupun ST011T4 jumlah investor didominasi oleh investor perempuan masing-masing sebesar 58,42% dan 52,16%. Dari sisi volume pemesanan, ST011T2 didominasi oleh investor perempuan sebesar 51,88%, sedangkan ST011T4 didominasi oleh investor laki-laki sebesar 56,14%.
"Jumlah investor baru ST011T2 dan ST011T4 terhadap SBN ritel sebanyak 15.586 investor dengan total volume pemesanan Rp2,9 triliun. Sedangkan jika dibandingkan terhadap SBSN ritel, jumlah investor baru sebesar 23.177 investor dengan total volume pemesanan Rp4,7 triliun," jelas Kemenkeu.