Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dan emas bergerak stabil di zona hijau pada perdagangan hari ini, Senin (27/11/2023). Harga minyak mentah stabil di tengah tanda-tanda OPEC+ akan memperdalam pengurangan produksi dalam pertemuan pada hari Kamis pekan ini.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Januari 2024 terpantau menguat 0,12% ke level US$75,63 per barel pada pukul 07.28 WIB.
Sementara itu, harga minyak patokan Brent kontrak Januari 2024 juga menguat 0,12% atau 0,1 poin ke level US$80,68 per barel.
Melansir Bloomberg, anggota OPEC dan Rusia masih diperkirakan akan memperpanjang pembatasan produksi lebih dari satu juta barel per hari pada pertemuan hari Kamis. Namun, saat ini ada pandangan yang berkembang bahwa kelompok tersebut akan mengungkap langkah-langkah untuk memperketat pasar minyak.
Aliansi ini harus menunda pertemuan tingkat menteri, yang sekarang akan dilakukan secara online dan bukan secara langsung, selama empat hari hingga 30 November karena Angola dan Nigeria menolak untuk menerima penurunan kuota produksi.
Peningkatan pasokan dari negara-negara non-OPEC+ dan memudarnya risiko perang Israel-Hamas telah membuat Brent turun hampir 20% dari level tertingginya pada akhir September. Badan Energi Internasional memperkirakan awal bulan ini bahwa pasar akan kembali surplus tahun depan.
Baca Juga
Sementara itu, harga emas melanjutkan penguatannya pada awal pekan ini menyusul pelemahan dolar AS di tengah spekulasi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve, selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya.
Harga emas di pasar spot terpantau menguat 0,13% atau 2,54 poin ke level US$2.003,36 per troy ounce pada pukul 07.10 WIB setelah menguat lebih dari 1% sepanjang pekan lalu.
Sementara itu, harga emas berjangka Comex kontrak Februari 2024 terpantau menguat 0,04% atau 0,9 poin ke level US$2.024 per troy ounce.
Kepala analis Blue Line Futures Phillip Streible mengatakan indeks dolar AS melemah sejak pekan lalu karena data yang lebih lemah pekan ini yang seharusnya menggeser The Fed ke poros yang lebih dovish dan kemudian bisa menjadi pendorong harga emas pada tahun 2024
Indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama global terpantau menguat 0,07% ke 103,47 pada pukul 07.17 WIB, setelah melemah pada perdagangan pekan lalu.
"Bagaimanapun, data ekonomi terbaru agak mengecewakan," kata Commerzbank dalam catatannya.
Commerzbank memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan dilakukan The Fed pada pertengahan tahun depan, sehingga hanya pada saat itulah harga emas kemungkinan besar akan bertahan di atas US$2.000.