Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Finex Ramal Harga Emas Global Bisa Bertahan di Atas US$2.000 Tahun Depan

Finex Bisnis Solusi Furture memproyeksikan emas global akan berada di atas level US$2.000 per troy ounce sepanjang 2024.
Ilustrasi emas global. Finex Bisnis Solusi Furture memproyeksikan emas akan berada di atas level US$2.000 per troy ounce sepanjang 2024./Pexels.
Ilustrasi emas global. Finex Bisnis Solusi Furture memproyeksikan emas akan berada di atas level US$2.000 per troy ounce sepanjang 2024./Pexels.

Bisnis.com, JAKARTA – Broker komoditas berjangka Finex Bisnis Solusi Furture memproyeksikan emas global akan berada di atas level US$2.000 per troy ounce sepanjang 2024 di tengah eskalasi konflik dan prediksi suku bunga The Fed. 

Berdasarkan data Bloomberg pada Sabtu (25/11/2023) pukul 23.13 WIB, harga emas spot dan comex sama-sama mengalami peningkatan. Emas Spot naik 0,51% ke posisi US$2.023 per troy ounce sementara emas comex menyusul dengan peningkatan sebesar 0,43% ke level US$2.000 per troy ounce. 

Direktur Utama Finex Agung Wisnuaji mengatakan salah satu instrumen investasi yaitu komoditas yang disediakan antara lain minyak mentah dan oil akan terpengaruh dengan kondisi geopolitik dan kebijakan suku bunga The Fed. 

“Emas sendiri tahun depan bisa ke US$2.009 per troy ounce. Tergantung kebijakan pemerintah [Amerika] nantinya. Sementara untuk minyak masih belum bisa diprediksi,” kata Agung saat ditemui di Jakarta, Minggu (26/11/2023). 

Sementara itu untuk jangka pendek, Agung menjelaskan pekan depan Amerika akan merilis data GDP. Agung memprediksi angka GDP Amerika akan berada di 5% di mana sebelumnya data GDP hanya berkisar 2,1%. 

Penguatan GDP akan membuat dolar AS menguat sehingga emas kemungkinan mengalami kontraksi. Namun jika GDP tidak sesuai prediksi maka dapat membuat emas kembali rebound di atas US$2.000. 

Sementara itu, emas sendiri merupakan instrumen yang paling banyak diminati oleh nasabah finex. Komposisi emas terhadap 78 instrumen yang disediakan yaitu di atas 50%, menyusul instrumen indeks saham sebesar 19%, sisanya adalah forex, energi serta saham tunggal. 

Hingga saat ini, Finex memiliki 6.500 nasabah dengan dana deposit mencapai Rp151 miliar. Adapun untuk mendongkrak pertumbuhan nasabah dengan memperbanyak literasi kepada masyarakat. 

Agung mengaku saat ini market untuk perdagangan komoditas berjangka masih memiliki potensi yang sangat besar, namun terkendala sosialisasi kepada masyarakat. 

“Marketnya sebenarnya besar, cuma belum tersosialisasi dengan baik,” imbuh Agung. 

Maka dari itu, kata Agung, Finex menggelar literasi forex trading dengan kelas edukasi Bernama ‘Kelas Cuan’. 

Kelas edukasi ini menurut Agung merupakan inisiasi dengan harapan masyarakat Indonesia bisa lebih paham mengenai fundamental dari trading forex dan komoditas, sehingga mereka bisa trading dengan aman, nyaman, dan tentunya cuan. 

Lebih lanjut, Agung menjelaskan forex dan komoditas selama ini dianggap sebagai instrumen investasi yang berisiko tinggi dan membutuhkan modal besar, sehingga banyak orang yang ragu untuk terjun ke dalamnya. Namun, dia menambahkan seiring dengan risiko yang tinggi, instrumen ini juga menawarkan imbal hasil yang besar jika dilakukan dengan strategi yang tepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper