Bisnis.com, JAKARTA - Emiten sektor energi PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) mencatatkan produksi batu bara sebesar 4,4 juta ton hingga kuartal III/2023.
Direktur BIPI Michael Wong mengatakan total produksi batu bara BIPI sampai kuartal III/2023 adalah 4,4 juta ton. Menurutnya, sampai akhir tahun target produksi batu bara ini tidak mengalami penyesuaian atau revisi.
"Tidak ada penyesuaian, memang target kami 6 juta ton untuk tambang Jembayan di tahun ini," kata Michael dalam paparan publik BIPI, Rabu (15/11/2023).
Dia memperkirakan BIPI akan mencapai target produksi sebesar 6 juta ton pada Desember 2023.
Sementara itu, BIPI tercatat telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$9,6 juta, yang banyak digunakan untuk tambang Jembayan. Tahun ini, kata Michael, BIPI menganggarkan capex sebesar US$11,15 juta.
"Sebagian besar capex untuk pembebasan lahan dan beberapa capex kecil lainnya," ucap Michael.
Baca Juga
Sebagai informasi, hingga kuartal III/2023 BIPI mencetak pendapatan sebesar US$493,1 juta, yang sebagian besar dikontribusikan dari Nusantara Mining Limited. Menurut Michael, kontribusi dari NML mencapai 89% ke pendapatan BIPI.
Peningkatan pendapatan BIPI melonjak hingga 1.310,20% di kuartal III/2023 ini, dari US$34,9 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Begitu pula dengan laba bersih dari BIPI yang meningkat 236,25% dari US$10,32 juta di kuartal III/2022, menjadi US$34,7 juta di akhir September 2023.