Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada yang Borong 771,21 Juta Lembar Saham BIPI

Salah satu pemegang saham BIPI melakukan akumulasi total sebanyak 771,21 juta lembar dalam tiga sesi perdagangan.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/10/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/10/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Akumulasi saham hingga ratusan juta lembar dilakukan oleh salah satu investor PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) dalam tiga sesi perdagangan.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis Kamis (5/12/2024) melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), aksi borong itu dilakukan oleh CGS INTERNATIONAL SECURITIES SINGAPORE PTE LTD.

Pertama, aksi borong sebanyak 200 juta lembar dilakukan pada 2 Desember 2024. Kedua, aksi borong 265,17 juta lembar dilakukan pada 3 Desember 2024.

Ketiga, aksi borong 306,03 juta lembar dilakukan pada 4 Desember 2024. Dengan demikian, total yang beli sebanyak 771,21 juta lembar.

Setelah transaksi, terkini jumlah saham BIPI yang dipegang oleh CGS INTERNATIONAL SECURITIES SINGAPORE PTE LTD. sebanyak 8,87 miliar lembar atau setara dengan 13,93%.

Dalam catatan Bisnis, Astrindo Nusantara Infrastruktur memasang target optimistis untuk kinerja 2024.

Direktur Astrindo Nusantara Infrastruktur Michael Wong mengatakan dari segi pendapatan, BIPI memperkirakan akan terdapat kenaikan dari harga batu bara. Secara pendapatan, BIPI menargetkan pendapatannya meningkat 10% dibandingkan tahun ini.

"Secara laba bersih, karena by next year kami sudah bisa full konsolidasi Nusantara Mining Limited, laba kami perkirakan bisa meningkat 40-50% dibandingkan tahun ini," ujar Michael dalam paparan publik BIPI, dikutip Kamis (16/11/2023).

Lebih lanjut, Michael menjelaskan ekspansi BIPI pada tahun depan salah satunya akan berfokus pada pengoperasian tambang-tambang milik BIPI. Michael menuturkan, saat ini BIPI baru mengoprasikan satu tambang, yaitu tambang Jembayan.

"Target kami tambang Penajam akan produksi di kuartal IV/2024," ujar Michael.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper