Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Catat 28 Perusahaan Antre IPO, 11 Perusahaan Beraset Jumbo

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 28 perusahaan masuk daftar antrean IPO, dengan 11 perusahaan beraset jumbo.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 28 perusahaan masuk daftar tunggu atau pipeline penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) per 10 November 2023. Dari jumlah itu, 11 calon emiten disebut memiliki aset bernilai jumbo.  

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga periode 10 November 2023, sebanyak 77 perusahaan sudah melantai di bursa dengan dana dihimpun mencapai Rp53,84 triliun. Adapun 28 perusahaan masih antre masuk bursa.  

“Hingga saat ini, terdapat 28 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (11/11/2023).  

Dari 28 calon emiten yang akan melantai di BEI, sebanyak 11 perusahaan memiliki aset berskala besar atau di atas Rp250 miliar. 

Sementara itu, mayoritas atau 16 perusahaan yang masuk dalam pipeline terdaftar sebagai perusahaan berskala menengah dengan aset di rentang Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Adapun satu perusahaan merupakan perusahaan aset skala kecil, yakni dengan aset di bawah Rp50 miliar. 

Secara sektoral, sebanyak 3 calon emiten bergerak di sektor basic materials, lalu sebanyak 6 perusahaan sektor konsumer siklikal, 4 perusahaan dari sektor konsumer nonsiklikal. Kemudian 2 perusahaan dari sektor energi, dan satu perusahaan dari sektor kesehatan. 

Selanjutnya, terdapat 4 perusahaan yang masuk dalam pipeline berasal dari sektor industrial, 4 calon emiten dari sektor infrastruktur, 3 perusahaan selanjutnya bergerak di sektor teknologi, dan satu perusahaan berasal dari sektor transportasi dan logistik.  

Selain daftar saham calon IPO, BEI juga merilis pipeline obligasi. Hingga 11 November 2023, BEI mencatat sebanyak 99 emisi dari 56 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) telah diterbitkan dengan dana yang dihimpun mencapai Rp110,4 triliun.   

BEI juga mencatat terdapat 16 emisi dari 12 penerbit EBUS yang berada dalam pipeline bursa. Dari jumlah ini, sektor finansial menyumbang 5 perusahaan, sektor energi dan basic materials masing-masing sebanyak 2 perusahaan. 

Lalu, sektor properti, konsumer nonsiklikal, dan insutrial masing-masing satu perusahaan.  

Adapun untuk rights issue, hingga 11 November 2023, telah ada 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp37,3 triliun. Data tersebut tidak berubah dari data pekan lalu.

Sama seperti pekan lalu, terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI.  Secara sektoral didominasi oleh sektor konsumer siklikal sebanyak 8 perusahaan, konsumer non-siklikal dan energi masing-masing 4 perusahaan, sektor finansial 5 perusahaan dan sektor basic materials, infrastruktur dan transportasi masing-masing satu perusahaan. 

IHSG DALAM SEPEKAN

IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,30% menjadi 6.809 dari 6.788 pada penutupan pekan yang lalu. Rata-rata nilai transaksi harian saham pekan ini mengalami peningkatan sebesar 16,60% menjadi Rp12,77 triliun dari Rp10,95 triliun pada pekan sebelumnya.

Hal itu mendorong kapitalisasi pasar saham Bursa pekan ini meningkat sebesar 1,28% menjadi Rp10.688 triliun dari Rp10.553 triliun pada pekan sebelumnya. Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian saham mengalami perubahan, yaitu turun sebesar 11,36% menjadi 1.115.185 kali transaksi dari 1.258.036 pada sepekan yang lalu.

Akan tetapi, rata-rata volume transaksi harian saham turun sebesar 16,34% menjadi 19,11 miliar lembar saham dari 22,84 miliar lembar saham pada sepekan yang lalu.

Selain itu, investor asing kemarin, Jumat (10/11/2023), mencatatkan nilai jual bersih saham sebesar Rp705,32 miliar, dan sepanjang tahun 2023 investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih saham sebesar Rp16,19 triliun.

Sementara itu, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 99 emisi dari 56 emiten senilai Rp110,45 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 536 emisi dari 127 emiten dengan outstanding Rp457,71 triliun dan USD69,05 juta. 

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp2,84 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper