Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Era Digital Media Tbk. (AWAN) berupaya memperluas operasi bisnis dan berkolaborasi dengan perusahaan software as a service (SaaS) dalam rencana strategis pada 2024. Sebagai emiten pendatang baru tahun ini, saham AWAN telah melejit hingga 192% sejak IPO April lalu.
Direktur Utama AWAN Shaanee P. Harjani menjelaskan perseroan melalui anak usahanya selalu mengedepankan strategi go to-market atau GTM dengan memperkuat tim komersial. Dia melakukan branding perusahaan melalui aktivitas offline maupun digital.
Selain itu, lanjutnya, perseroan juga secara aktif berkolaborasi dengan partner SaaS-based technology providers lokal maupun internasional untuk terus memperkuat produk dan layanan anak usaha.
“Dari sisi investasi strategi, pada 2024 mendatang kami akan terus memperluas operasi bisnis dan berkolaborasi dengan Software as a Service company,” terangnya melalui keterangan resmi, dikutip Kamis (9/11/2023).
Hal ini, lanjutnya, merupakan bagian langkah untuk menciptakan solusi perangkat lunak inovatif dan memberikan layanan berharga kepada pelanggan. Kemitraan strategis ini akan memungkinkan perseroan memasuki pasar yang dinamis dan berkembang pesat dengan lebih efektif.
Shaanee memaparkan saat ini AWAN melalui anak usaha Eranyacloud memiliki beberapa produk baru seperti Database as a Service (DBaaS), S3 Object Storage, Private Cloud dan The Eranyacloud Console. Dengan adanya produk baru tersebut, perseroan berupaya memberikan produk dan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat di Indonesia.
Baca Juga
Dari sisi kinerja, AWAN membukukan pendapatan sebesar Rp23,1 miliar dan laba kotor Rp13,6 miliar pada September 2023. Pendapatan dari segmen pengolahan data/cloud meningkat sebesar 35,8 persen menjadi Rp9,1 miliar dibandingkan periode yang berakhir pada 31 Desember 2022, sedangkan untuk pendapatan di segmen digital sebesar Rp12,1 miliar.
Sementara itu, total aset AWAN meningkat tajam sebesar 291 persen dari Rp24,6 miliar pada 31 Desember 2022 menjadi Rp96,2 miliar pada 30 September 2023, serta total liabilitas yang meningkat 35 persen menjadi Rp5,2 miliar.
Seperti diketahui, AWAN sukses melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada 18 April 2023 dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) dari investor sebesar 30 kali dengan pembelian melalui e-IPO mencapai Rp2,4 triliun. Sampai akhir Oktober 2023 harga saham AWAN telah meningkat sampai dengan 180 persen sejak IPO.
Perseroan memiliki tiga bisnis utama yaitu mobile content dan games, OTT dan produksi konten, serta infrastruktur komputasi cloud melalui entitas anak. AWAN merupakan perusahaan penyedia mobile digital entertainment yang berkomitmen untuk menciptakan inovasi di sektor VAS (Value Added Service) melalui kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi.
Adapun AWAN telah berlisensi sejak 2016 dan ada lebih dari 2 juta pelanggan berbayar per 31 Oktober 2023. Perseroan juga sudah bekerjasama dengan semua operator telekomunikasi di Indonesia dengan akses pembayaran langsung ke 300 juta telepon seluler.
Hingga akhir perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (9/11/2023) saham AWAN terpantau menguat 1,39% ke Rp292 per saham. Dengan demikian, saham AWAN telah melejit hingga 192% dari harga IPO yang di level Rp100. Price to earning ratio AWAN mencapai 2.291,81 kali, dengan price to book value 11,02 kali. Kapitalisasi pasar AWAN mencapai Rp1 triliun.