Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indikator Permintaan Bearish Bikin Harga Minyak Sentuk Level Terendah sejak Juli 2023

harga minyak West Texas Intermediate kontrak Desember 2023 melemah 0,06% atau 0,05 poin ke level US$77,32 per barel pada pukul 09.16 WIB.
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia/Bloomberg-Jason Alden
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia/Bloomberg-Jason Alden

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melemah ke level terendah sejak Juli 2023 karena proyeksi penurunan konsumsi bensin AS menambah serangkaian indikator yang menunjukkan prospek permintaan memburuk.

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (8/11/2023), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Desember 2023 melemah 0,06% atau 0,05 poin ke level US$77,32 per barel pada pukul 09.16 WIB.

Sementara itu, harga minyak Brent kontrak Januari 2024 terpantau menguat ke level US$81,74 per barel, setelah anjlok 4,2% pada hari Selasa.

Pemerintah AS memperkirakan permintaan bensin diperkirakan turun ke level terendah dalam 20 tahun terakhir pada tahun depan berdasarkan basis per kapita. Penurunan ini disebabkan kenaikan harga di SPBU dan inflasi yang kemungkinan besar akan menyebabkan penurunan tingkat mengemudi.

Minyak telah turun tajam selama tiga pekan terakhir karena risiko dampak dari perang Israel-Hamas mereda dan prospek permintaan memburuk. Ada kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi di China, yang merupakan importir terbesar di dunia, dan keraguan baru mengenai apakah Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunga acuan.

Dari sisi suplai, pengiriman Rusia mendekati level tertinggi dalam empat bulan terakhir, sedangkan data industri menunjukkan stok minyak mentah AS meningkat hampir 12 juta barel minggu lalu.

Kepala analis Komoditas ING Groep NV Warren Patterson mengatakan kondisi pasar saat ini jelas tidak seketat dari perkiraan banyak orang.

"Hal ini bertepatan dengan meredanya kekhawatiran akan potensi gangguan suplai dari Timur Tengah dan sentimen yang berubah menjadi lebih negatif,” ungkap Patterson.

Perang Israel-Hamas telah memasuki bulan kedua dengan pasukan Israel bergerak ke jantung Kota Gaza. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada ABC News bahwa negaranya dapat mempertahankan kontrol keamanan atas Gaza untuk "waktu yang tidak terbatas."

Konflik ini belum berdampak pada suplai minyak dari Timur Tengah, yang menyuplai sepertiga pasokan minyak mentah dunia.

Sementara itu, American Petroleum Institute melaporkan persediaan minyak mentah AS di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, meningkat 1,1 juta barel pekan lalu. Ini akan menjadi kenaikan terbesar sejak Juni jika dikonfirmasi oleh data pemerintah.

Energy Information Administration (EIA) tidak akan mempublikasikan data resmi pada hari Rabu, dan baru akan merilis data dua pekan pada tanggal 15 November. 

Di sisi lain, OPEC+ mengatakan bahwa mereka masih positif terhadap prospek permintaan saat mereka mempersiapkan pertemuan tingkat menteri berikutnya. Arab Saudi dan Rusia dapat memutuskan apakah akan memperpanjang pengurangan pasokan sukarela hingga 2024 pada pertemuan di akhir pekan terakhir bulan November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper