Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Serang Infrastruktur Energi Rusia, Harga Minyak Dunia Memanas

Harga minyak mentah global menguat usai Ukraina menyerang infrastruktur energi Rusia, yang memicu kekhawatiran pasokan.
Kapal tanker minyak mentah berbendera Rusia milik Rosneft, Akademik Gubkin, saat transit di Selat Bosphorus di Istanbul, Turki, 28 November 2024./REUTERS-Yoruk Isik
Kapal tanker minyak mentah berbendera Rusia milik Rosneft, Akademik Gubkin, saat transit di Selat Bosphorus di Istanbul, Turki, 28 November 2024./REUTERS-Yoruk Isik
Ringkasan Berita
  • Harga minyak dunia naik tipis setelah Ukraina menyerang infrastruktur energi Rusia, memicu kebakaran besar dan penurunan kapasitas reaktor di Rusia.
  • Serangan Ukraina menyebabkan kebakaran di kilang Novoshakhtinsk yang berkapasitas 5 juta ton minyak per tahun, meningkatkan risiko kenaikan harga minyak mentah.
  • Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS memperkuat prospek permintaan global, sementara ketegangan geopolitik dan isu pasokan energi meningkatkan sentimen investor terhadap komoditas.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak naik tipis setelah Ukraina menggempur infrastruktur energi Rusia, sementara ekspektasi pemangkasan suku bunga AS memperkuat prospek permintaan global.

Melansir Reuters pada Senin (25/8/2025), harga minyak berjangka jenis Brent naik 6 sen atau 0,09% menjadi US$67,79 per barel. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) menguat 9 sen atau 0,14% ke US$63,75 per barel.

Pada Minggu (24/8/2025), Ukraina melancarkan serangan drone yang memicu penurunan tajam kapasitas reaktor di salah satu pembangkit nuklir terbesar Rusia serta menyebabkan kebakaran besar di terminal ekspor bahan bakar Ust-Luga, menurut pejabat Rusia.

Selain itu, kebakaran di kilang Novoshakhtinsk akibat serangan drone Ukraina masih berlangsung hingga hari keempat pada Minggu. Kilang tersebut berkapasitas 5 juta ton minyak per tahun, setara sekitar 100.000 barel per hari, dengan sebagian besar produksi ditujukan untuk ekspor.

“Melihat keberhasilan Ukraina dalam menyerang infrastruktur minyak Rusia, risiko harga minyak mentah kini cenderung bergerak naik,” ujar analis pasar IG Tony Sycamore.

Di sisi politik, Wakil Presiden AS JD Vance menyebut Rusia telah membuat konsesi signifikan dalam upaya penyelesaian perang dengan Ukraina. 

“Mereka menyadari tidak mungkin memasang rezim boneka di Kyiv, dan yang terpenting mereka mengakui akan ada jaminan keamanan bagi integritas teritorial Ukraina,” kata Vance dalam program Meet the Press with Kristen Welker di NBC.

Namun, Presiden AS Donald Trump pada Jumat lalu kembali melontarkan ancaman akan menjatuhkan sanksi jika tidak ada kemajuan menuju penyelesaian damai dalam dua pekan.

Sementara itu, sentimen investor membaik setelah Ketua The Fed Jerome Powell pada Jumat memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bank sentral bulan depan.

“Suasana risk-on di pasar meningkatkan selera investor terhadap komoditas, diperkuat oleh isu pasokan energi dan logam yang kembali mencuat,” tulis analis ANZ dalam catatan risetnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro