Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Salim (SIMP) hinga Bakrie Group (UNSP) Ramaikan Bursa CPO Indonesia

ICDX menyampaikan hingga saat ini terdapat 18 perusahaan sawit yang telah terdaftar di Bursa CPO. Mulai dari SIMP Grup salim hingga UNSP Grup Bakrie.
ICDX menyampaikan hingga saat ini terdapat 18 perusahaan sawit yang telah terdaftar di Bursa CPO. Mulai dari emiten Grup salim (SIMP) hingga UNSP milik Grup Bakrie.
ICDX menyampaikan hingga saat ini terdapat 18 perusahaan sawit yang telah terdaftar di Bursa CPO. Mulai dari emiten Grup salim (SIMP) hingga UNSP milik Grup Bakrie.

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) menyampaikan hingga saat ini terdapat 18 perusahaan sawit yang telah bergabung dan terdaftar di Bursa CPO. Mulai dari perusahaan Grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) hingga emiten Grup Bakrie, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP).

Direktur Indonesia Commodity & Derivatives Exchange Yugieandy Tirta Saputra mengatakan, hingga dilangsungkannya perdagangan perdana di Bursa CPO pada Jumat (20/10/2023), terdapat 18 pengusaha sawit yang tercatat sebagai anggota bursa, tak terkecuali sejumlah perusahaan sawit ternama di Tanah Air. 

Contohnya seperti emiten sawit milik keluarga konglomerat RI Grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP), kemudian ada PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP), hingga PT Wilmar Nabati Indonesia.

Selain itu, per tanggal 20 Oktober 2023, terdapat pula 14 perusahaan sawit yang tengah antre masuk ke pipeline calon anggota Bursa Crude Palm Oil (CPO).

Kepada 14 perusahaan sawit tersebut, ICDX saat ini tengah pelatihan kepada setiap pelaku usaha sawit terkait sistem perdagangan CPO melalui bursa, yang merupakan sebuah produk baru di Indonesia. 

Selain itu, ke-14 perusahaan sawit tersebut juga masih harus melengkapi beberapa persyaratan untuk menjadi anggota Bursa CPO Indonesia, salah satunya adalah menyetorkan uang jaminan transaksi kepada ICDX selaku penyelenggara tunggal Bursa CPO. 

"Ada beberapa yang masih perlu disiapkan, misalnya perlu menyetorkan dana margin atau jaminan transaksi. Kalau dana tersebut tidak ada, maka tidak bisa melakukan bid dan ask," ujarnya di Kantor ICDX, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (21/10/2023). 

Adapun, target anggota Bursa CPO yang dibidik ICDX hingga penghujung 2023 ialah sebanyak 50 pengusaha sawit.

Sebagai Informasi, ICDX resmi memulai perdagangan CPO melalui Bursa CPO Indonesia pada Jumat (20/10/2023) atau 4 hari lebih awal dari jadwal sebelumnya. 

Perdagangan perdana di Bursa CPO terjadi pada kontrak CPO bersertifikat ISPO, dengan total 4 lot atau 100 metrik ton CPO pada harga Rp11.305. Terdapat 2 perusahaan yang terlibat dalam transaksi tersebut. 

Lebih lanjut, Yugie mengatakan bahwa saat ini terdapat enam jenis kontrak penjualan CPO untuk setiap sesi perdagangan yang dibagi berdasarkan lokasi pengirimannya, yaitu tiga kontrak CPO Pelabuhan Belawan, Sumatra Utara dan tiga kontrak Pelabujan Dumai, Riau. 

Berikut Daftar 18 Anggota Bursa CPO Indonesia: 

 
PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk. (UNSP)  
PT Budi Nabati Perkasa  
PT Eagle High Plantation Tbk. (BWPT)  
PT Duta Palma Nusantara  
PT Graha Inti Mas  
PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) 
PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) 
PT Sari Dumai Sejati  
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMART) 
PT Wilmar Nabati Indonesia  
PT Energi Unggul Persada 
PT Jatim Jaya Perkasa  
PT Medcopapua Hijau Selaras 
PT TH Indo Plantations  
PT Citra Riau Sarana  
PT Tebo Indah  
PT Hennson Inti Persada  
PT Mitra Austral Sejahtera

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper