Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Bursa CPO, Teladan Prima Agro (TLDN) Mau Ikut Partisipasi?

Emiten CPO Teladan Prima Agro (TLDN) mengatakan akan memantau perkembangan dari Bursa CPO Indonesia.
PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) memperkirakan pendapatan bisa tumbuh sekitar 10 persen seiring peningkatan produksi pada 2023.
PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) memperkirakan pendapatan bisa tumbuh sekitar 10 persen seiring peningkatan produksi pada 2023.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten CPO PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) akan memantau perkembangan dari Bursa CPO yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu. 

Corporate Secretary Teladan Prima Agro Arya Wibisana mengatakan TLDN akan selalu mematuhi aturan yang berlaku. Menurutnya, saat ini Bursa CPO masih bersifat sukarela bagi para perusahaan yang ingin menjadi peserta penjual.

"Untuk itu, kami masih menunggu dan memantau perkembangan terkait besaran harga referensi dari bursa berjangka penyelenggara pasar fisik ini dan melihat trennya dalam beberapa bulan ke depan," kata Arya kepada Bisnis, dikutip Kamis (19/10/2023).  

Di sisi lain, lanjutnya, TLDN mendukung kehadiran Bursa CPO yang dibentuk oleh pemerintah dengan tujuan positif, yakni menjadi acuan harga CPO internasional dan dalam negeri serta mengoptimalkan kontribusi pendapatan negara dan pengembangan industri hilir dalam negeri.

"Kami berharap Bursa CPO dapat mengakomodir dan memberikan keamanan dalam perdagangan baik bagi peserta penjual maupun peserta pembeli," ucapnya. 

Selain itu, lanjutnya, harga referensi yang ditetapkan diharapkan juga dapat akomodatif bagi pelaku usaha. Meski demikian, ujarnya, pada dasarnya harga CPO global ditentukan oleh banyak faktor seperti supply dan demand CPO global, tren harga minyak nabati lainnya, perekonomian global, hingga isu-isu geopolitik.

Senada dengan TLDN, sebelumnya PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) mengatakan mendukung kehadiran Bursa CPO. Investor Relations Sampoerna Agro Stefanus Darmagiri mengatakan SGRO akan terus memantau perkambangan terkait bursa CPO ini. 

"Ke depannya Bursa CPO diharapkan dapat mengidentifikasi indeks harga CPO Indonesia," kata Stefanus dihubungi, Kamis (12/10/2023). 

Adapun, kata Stefanus, saat ini SGRO melihat harga CPO dunia masih sangat ditentukan oleh persediaan global dan permintaan minyak nabati.

Lebih lanjut, Stefanus menjelaskan pada saat ini seluruh penjualan CPO SGRO ditujukan untuk pasar domestik. Karena hal tersebut, kehadiran Bursa CPO tidak akan memiliki dampak langsung terhadap harga dan penjualan CPO SGRO. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper