Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa CPO Meluncur, Saham Emiten Kelapa Sawit Milik Konglomerat Layu

Peluncuran bursa crude palm oil (CPO) milik Indonesia oleh pemerintah kurang disambut meriah oleh para investor saham.
Pandu Gumilar,Szalma Fatimarahma
Jumat, 13 Oktober 2023 | 11:34
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Peluncuran bursa crude palm oil (CPO) milik Indonesia oleh pemerintah kurang disambut meriah oleh para investor saham.

Pasalnya dari beberapa saham berbasis kelapa sawit atau CPO, sentimen bursa anyar tersebut belum mampu memompa selera para investor. Menjelang penutupan sesi I, saham-saham perkebunan kelapa sawit itu hanya mampu naik tipis.

Misalnya saja, saham entitas Grup Astra yakni PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) yang naik tipis 0,34% ke Rp7.275. Adapun dalam setahun terakhir saham tersebut telah mengalami penurunan hingga 9%.

Nasib serupa juga dialami oleh entitas Grup Salim, PT PP London Sumatera Tbk. (LSIP) yang sahamnya tertahan di level Rp975. Adapun dalam sepanjang tahun ini saham CPO itu terkoreksi 3,94%.

Raksasa perkebunan lain yang dimiliki oleh Grup Sinarmas, PT Sinar Mas Agro and Technologies Tbk. (SMAR) juga terkoreksi 0,46% ke Rp4.300. Saham andalan Grup Sinarmas itu terkoreksi 13,13 persen selama tahun berjalan.

Di sisi lain, saham perkebunan milik Grup Jhonlin, PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) justru naik 2,2% ke Rp186. Kendati demikian sahama CPO itu telah terkoreksi 41% selama 2023.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) meresmikan Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia pada Jumat (12/9/2023). 

Acara peresmian ini dihadiri oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komiditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko, serta Presiden Direktur Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Group Petrus Tjandra. 

Dengan hadirnya Bursa CPO Indonesia, Zulhas mengatakan pengusaha sawit dalam negeri tak lagi harus mengacu pada harga yang ditetapkan oleh Bursa CPO Rotterdam dan Malaysia. 

Dia berharap Bursa CPO Indonesia ke depannya justru dapat menjadi barometer harga CPO dunia, mengingat kedudukan Indonesia yang menjadi penghasil terbesar dari komoditi tersebut. 

“Dengan adanya Bursa CPO ya tentu kita berharap barometer CPO dunia itu ada di Indonesia, wong kita nomor 1 kok, masa kita tidak tersinggung atau malu kalau harus ikut negara lain,” ujar dia dalam acara peresmian Bursa CPO di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2023). 

Adapun, Bappebti sebelumnya resmi menunjuk Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) sebagai penyelenggara tunggal Bursa CPO Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper