Bisnis.com, JAKARTA – PT Rajawali Corp milik taipan Peter Sondakh dikabarkan tengah mempertimbangkan penjualan saham emiten penambang emas PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI).
Menurut sumber Bloomberg, Jumat (13/10/2023), Rajawali Corp bekerja sama dengan penasihat keuangan mengenai potensi divestasi tersebut dan mungkin memutuskan untuk tetap mempertahankan sahamnya.
Menurut salah satu sumber anonim Bloomberg, Rajawali yang memiliki sekitar 85 persen saham penambang tersebut, sedang mencari valuasi sekitar US$1 miliar untuk ARCI dalam sebuah kesepakatan.
Saham Archi telah meningkat sekitar 3% tahun ini, memberikan nilai pasar perusahaan sebesar Rp8,5 triliun atau setara US$540 juta. Diskusi atas penjualan saham ARCI sedang berlangsung dan belum ada kepastian Rajawali Corp akan melanjutkan transaksi atau tidak.
Perwakilan Archi mengatakan mereka tidak memiliki informasi mengenai kesepakatan tersebut karena ini merupakan urusan pemegang saham, sementara perwakilan Rajawali tidak menanggapi permintaan komentar melalui telepon dan email.
Didirikan pada2009, Archi adalah salah satu produsen emas murni terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Perusahaan memiliki tambang emas Toka Tindung di Sulawesi Utara. Aset tersebut telah menghasilkan sekitar 1,9 juta ons emas pada tahun 2020, didukung oleh kapasitas pabrik pengolahan sebesar 3,6 juta ton per tahun.
Baca Juga
ARCI berhasil mengumpulkan sekitar Rp2,8 triliun dari IPO pada 2021. Harga sahamnya telah turun lebih dari setengahnya sejak mulai diperdagangkan.
Sebelumnya, manajemen ARCI menargetkan pertumbuhan kinerja keuangan sebesar 20 persen sejalan dengan target peningkatan produksi sepanjang 2023.
Direktur Utama Archi Indonesia Rudy Suhendra mengatakan keyakinan capaian target tersebut seiring dengan perbaikan Pit Araren yang longsor serta penambahan infrastruktur yang diharapkan dapat menekan pengeluaran ARCI.
“Kalau kita berbicara soal produksi, maka target finansial juga akan tumbuh 20 persen juga dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya kepada Bisnis, Selasa (22/8/2023).
Rudy menjelaskan hingga saat ini ARCI menargetkan pertumbuhan produksi sebesar 20 persen. Target tersebut merupakan bagian dari target jangka panjang yang disebut akan memproduksi emas lebih dari 200.000 ons seperti sebelum tahun 2022.