Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rajawali Milik Peter Sondakh Disebut Tunda Rencana Jual Saham Archi (ARCI)

PT Rajawali Corp dikabarkan menangguhkan rencana penjualan saham emiten penambang emas PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI).
Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu tambang emas terbesar yang memiliki 2 kontrak karya yang dimiliki oleh anak usaha Archi Indonesia/Dok.Perusahaan.
Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu tambang emas terbesar yang memiliki 2 kontrak karya yang dimiliki oleh anak usaha Archi Indonesia/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Rajawali Corp milik taipan Peter Sondakh dikabarkan menangguhkan rencana penjualan saham emiten penambang emas PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI).

Melansir Bloomberg, Jumat (20/6/2025), sumber yang enggan disebutkan namanya menyebut bahwa keputusan untuk menghentikan sementara proses tersebut lantaran kinerja keuangan ARCI yang membaik menyusul kenaikan harga emas.

Diberitakan Bloomberg sebelumnya, Rajawali yang mengendalikan sekitar 85% saham ARCI, sedang mencari valuasi sekitar US$1 miliar untuk ARCI dalam sebuah kesepakatan.

Sumber Bloomberg menuturkan bahwa hingga saat ini, Rajawali masih melakukan pertimbangan dan kemungkinan untuk menjual saham ARCI masih terbuka. ARCI belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi terkait masalah ini.

Adapun, harga emas telah mengalami kenaikan yang signifikan, naik hampir 30% tahun ini, karena daya tariknya sebagai aset safe haven serta pembelian oleh bank sentral.

Saham ARCI juga melonjak sekitar 140% pada periode yang sama, dengan nilai pasar sekitar US$890 juta. ARCI membukukan laba bersih kuartal I/2025 senilai US$10,3 juta, membalikkan kerugian US$4,2 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Diberitakan Bisnis, Direktur Utama ARCI Rudy Suhendra menyampaikan, proyeksi harga emas diharapkan tetap tinggi pada 2025 sehingga turut mendorong kinerja perseroan. Dalam skenario bullish, analis memprediksi harga emas berpotensi mencapai US$4.000 per troy ounce.

Menurutnya, laba ARCI pada 2025 berpeluang meningkat 5 hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan 2024. Tahun lalu, perseroan menghimpun laba bersih US$10,45 juta, yang nilainya hampir serupa dengan pencapaian kuartal I/2025.

“Berkaca dari kinerja kuartal I/2025, tidak sulit buat kami profit perusahaan bisa melebihi 5 kali dari 2024, bahkan bisa mencapai 10 kali lipat. Namun, ini tergantung harga emas pada semester II,” ujarnya dalam Paparan Publik, Kamis (19/6/2025).

Menangkap momentum peningkatan harga emas global, ARCI menargetkan peningkatan produksi emas sekitar 25% year on year (yoy) pada 2025. Tahun lalu, emiten Grup Rajawali itu memproduksi emas 93.400 ounce dengan volume penjualan 97.100 ounce.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper