Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menerapkan kebijakan Auto Rejection Bawah (ARB) dan Auto Rejection Atas (ARA) simetris hari ini, Senin (4/9/2023). Meski demikian, analis melihat kebijakan ini tidak akan berpengaruh banyak ke IHSG.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan dampak dari penerapan ARB simatris ini akan minimal pengaruhnya ke IHSG.
"Karena ini [ARB simetris] lebih mempengaruhi saham-saham lapis dua dan tiga, yang memang pengaruhnya relatif kecil ke IHSG," kata Martha kepada Bisnis, Senin (4/9/2023).
Dia melanjutkan katalis yang akan lebih berpengaruh dan dapat mendorong IHSG menuju level 7.000 salah satunya datang dari pemulihan ekonomi China.
Menurutnya, pemulihan ekonomi China akan mengangkat harga komoditas. Ujungnya, kata dia, peningkatan harga komoditas ini akan menaikkan IHSG kemudian.
Martha juga mencermati, pemulihan ekonomi China ini membuat komoditas di sektor energi dan logam menarik untuk dicermati.
Baca Juga
"Saya lihat sektor komoditas energi dan logam, cukup menarik," tutur dia.
Sebagaimana diketahui, auto rejection simetris memiliki ketentuan dengan saham di harga Rp50-Rp200 berlaku ARA 35 persen dan ARB 35 persen.
Lalu, saham dengan harga Rp200-Rp5.000 akan berlaku ARA 25 persen dan ARB 25 persen, serta saham dengan harga lebih dari Rp5.000 berlaku ARA 20 persen dan ARB 20 persen.
Sebelumnya, saham dengan rentang Rp50-Rp200 memiliki batas Auto Rejection Atas (ARA) 35 persen, dan ARB 15 persen.
Kemudian saham dengan harga Rp200-Rp5.000 berlaku ARA 25 persen, ARB 15 persen, dan saham di atas harga Rp5.000 berlaku ARA 20 persen dan ARB 15 persen.
Adapun pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat 0,27 persen atau 19,09 poin ke level 6.996. Saham ASHA menjadi satu-satunya saham yang terpengaruh oleh kebijakan ARB simetris, dengan turun 34,94 persen.
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 257 saham menguat, 277 saham melemah, dan 225 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.974-7.007. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp10.345 triliun.
Penguatan ini membawa IHSG naik 2,13 persen secara year to date (YTD) atau sejak awal tahun hingga hari ini. Penguatan ini juga membuat IHSG lebih dekat menuju level 7.000.